Habib Zein Assegaf alias Habib Kribo mengkritik keras aksi massa bertajuk Aksi Bela Rakyat (AKBAR) yang rencananya digelar di depan Istana Kepresidenan pada Jumat (4/11/2022).
Aksi unjuk rasa yang dilakukan sejumlah kelompok loyalis Rizieq Shihab macam Front Persaudaraan Islam (FPI) hingga PA 212 untuk memprotes kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mereka bakal mendesak Presiden Joko Widodo untuk meletakan jabatannya karena dinilai gagal memimpin Indonesia. Kelompok ini juga menyoal isu ijazah palsu Jokowi.
Habib Kribo mengatakan setelah tuntas menggelar aksi unjuk rasa, kelompok ini bakal langsung menyatakan dukungannya buat Anies Baswedan untuk maju Pilpres 2024 mendatang. Beberapa inisiator aksi 411 seperti Yusuf Martak, kata Habib Kribo memang ingin eks Gubernur DKI itu menjadi Presiden, sebab jika Anies memimpin negara ini, maka mereka bebas mencari uang dengan hal-hal yang tak sewajarnya.
“Anda ini siapa? Anda tidak ada apa-apanya Martak? Anda ini turun cuma ada yang bayar. Ini semua gerakan hanya mendompleng Islam. Tujuan anda cuma ingin melemahkan Jokowi, ujungnya untuk mendukung Anies,” kata Habib Kribo dikutip Populis.id
“Anda ingin besok kalau Anies jadi presiden mungkin hutang anda bisa dilunaskan kasus Lapindo atau mungkin anda mau cari kekuasaan materi lagi. Jangan begitulah sadar diri anda tuh tinggal di negeri ini negeri ini sudah baik menampung. Saya bicara bukannya saya rasis. Saya yang punya saraf malu lihat tingkah laku mereka,” katanya menambahkan.
Lebih lanjut, Habib Kribo mengatakan, aksi unjuk rasa 411 ini memang kental nuansa politik. Dia lantas menyebut FPI dan aliansinya adalah kelompok budak jalanan yang kerap mendompleng nama agama untuk kepentingan kelompok tertentu.
"Ini mendekati Pilpres, biasa budak-budak jalanan yang bertopeng agama mau atraksi di tengah jalan. Berdalih demo membela rakyat dan mengatakan katanya ingin minta Jokowi mundur,” tuturnya.
“Kita tahulah siapa sih penjual Islam jalanan, ya kalau nggak gerombolannya FPI dan di situ juga lagi-lagi ada Yusuf Martak, dari seorang Direktur Lapindo, terus ada kasus sama negara, korupsi. Sekarang tiap saat demo, saya aja bosen. Anda tidak punya kerjaan? Anda nggak usah lah sok pakai belaga pengawal ulama, anda bukan ulama kok,” katanya lagi.
