Dalam sidang kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, terdakwa Putri Candrawathi bersama suaminya Ferdy Sambo dipertemukan oleh orang tua Brigadir J.
Putri sempat menghaturkan permintaan maafnya ke orangtua Brigadir J dan mengatakan bahwa ia serta suami tak ingin peristiwa pembunuhan tersebut terjadi.
Permintaan maaf ini pun membuat ibu Brigadir J yakni Rosti Simanjuntak menangis, tapi bukan karena permintaan maaf Putri melainkan nasib yang menimpa anaknya.
"Saya menangis bukan karena permintaan maafnya atau dengan mimik wajahnya yang dia buat, sesendu apa pun itu saya bukan menangis karena itu. Saya (menangis) mengenang betapa sakitnya, betapa sadisnya anakku di depan seorang perempuan yang telah melahirkan anak tidak ada hati nuraninya sedikit pun enggak bergeming sedikit pun melihat peristiwa yang sangat sadis dan biadab ini," kata Rosti Simanjuntak di salah satu stasiun tv nasional.
Selain itu, ia mempermasalahkan Putri yang meminta maaf sambil membaca teks. Menurutnya hal itu membuktikan jika Putri tidak tulus.
"Itu membuat contoh tak baik jadi saya lihat si Putri itu memang dia dasar perempuan pembohong yang biasa mungkin diterapkan di kehidupannya, pembohong dan pembohong, kebohongan pada pembunuhan anak saya," katanya.
Baca Juga: Debat dengan Hendra Kurniawan, Ayah Brigadir J: Masa, Anak Saya Menembak Enggak Kena Satu pun?
Sebelumnya, Putri mengaku bahwa dirinya dan Ferdy Sambo tidak sedetikpun menginginkan kejadian seperti ini terjadi dalam kehidupan keluarganya.
"Yang membawa duka dan luka yang dalam di hati saya dan keluarga," katanya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022) lalu.
Baca Juga: Ya Allah... Ini Dia Omongan Janggal Brigadir J Sebelum Dibunuh Ferdy Sambo! Sang Kekasih Ungkap...
Putri mengaku jika dirinya merasakan sakitnya orangtua Brigadir J mengetahui kematian anaknya.
"Saya juga sebagai seorang ibu ikut merasakan sebagaimana duka yang dalam di hati ibu sebagai ibunda dari Yosua telah mengalami kehilangan seorang anak," sambungnya.