Geleng-geleng Dengar Pengakuan Sopir Ambulans Pembawa Jenazah Brigadir J yang Dikerjai Ferdy Sambo Cs, Pak Hakim: Eh… Buset Dah!

Geleng-geleng Dengar Pengakuan Sopir Ambulans Pembawa Jenazah Brigadir J yang Dikerjai Ferdy Sambo Cs, Pak Hakim: Eh… Buset Dah! Kredit Foto: Tangkapan layar YouTube/KOMPASTV

Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terheran-heran mendengar pengakuan  Ahmad Syahrul Ramadhan, sopir ambulans yang membawa jenazah Brigadir Yosua Hutabarat  (Brigadir J) usai tewas ditembak di bekas rumah dinas Ferdy Sambo di Kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan. 

Pengakuan Ahmad Syahrul Ramadhan bikin Majelis Hakim melongo lantaran dia menyebut dirinya disuruh menunggu hingga pagi hari setelah mengevakuasi jenazah Brigadir J ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Baca Juga: Cerita Sopir Ambulans Diprank Ferdy Sambo Cs Bikin Bergidik, Jalan Lewati Genangan Darah Sampai Disuruh Periksa Nadi Brigadir J

"Setelah saya drop jenazah, saya parkir. Terus saya bilang 'saya izin pamit', terus katanya 'sebentar dulu ya mas tunggu dulu'. Saya tunggu tempat masjid di samping tembok sampai jam mau subuh," kata  Syahru memberi kesaksiannya dalam sidang lanjutan kasus Brigadir J di PN Jaksel, Senin (7/11/2022). 

"Buset," kata Hakim menimpali. 

Syahrul melanjutkan, dirinya tidak bisa meninggalkan Rumah Sakit Kramat Jati Polri sebab saat itu dirinya belum dibayar.  Dia mengatakan, setelah menerima bayaran menjelang subuh itu dia bergegas meninggalkan lokasi dan segera mencuci ambulans. 

Tak hanya menunggu hingga subuh, Syahrul mengaku sejak awal dirinya sama sekali tidak mengetahui jika harus membawa jenazah Brigadir J, dia mengatakan yang ada didalam pikiran adalah menjemput orang sakit untuk dilarikan ke rumah sakit terdekat setelah kantornya mendapat pesanan jasa  penggunaan ambulans.

Karena berpikir hanya akan menjemput orang sakit, Ahmad Syahrul justru kaget setengah mati setibanya di lokasi, dia kaget melihat jenazah Brigadir J tergeletak di lantai bersimbah darah di dekat tangga lantai satu. Wajah Brigadir J ketika itu kata  dia ditutup masker hitam. 

“Sampai di dalam rumah saya kaget karena ramai dan banyak juga kamera. Saya bilang yang sakit yang mana, Pak? Katanya ikutin saja. Saya ikuti police line. Lalu, saya terkejut di samping tangga ada jenazah,” kata  Ahmad Syahrul. 

“Jenazah sudah di kantong?” tanya hakim.

“Belum. Masih tergeletak berlumuran darah, Yang Mulia,” jawab Syahrul.

 “Setelah itu, apa yang Saudara lakukan setelah lihat ada jenazah?” tanya hakim lagi.

Menjawab pertanyaan hakim  Syahrul mengatakan saat itu dirinya diperintahkan oleh satu orang dilokasi untuk mengecek nadi Brigadir J.

Baca Juga: Sopir Ambulans Kena Prank Sambo Cs, Kaget Bukan Main Pas Lihat Jenazah Brigadir J Bersimbah Darah: Orang Sakit yang Mau Dijemput Mana Pak?

“Saya disuruh salah satu anggota untuk cek nadinya. Saya cek, sudah tidak ada nadinya. Memang sudah tidak ada, Yang Mulia,” ujar Syahrul. 

"Saudara pegang sebelah mana? Otomatis saudara lewatin ceceran darah?" tanya hakim lagi.

"(Memegang jenazah Brigadir J sebelah) Kiri. Iya Yang Mulia (lewatin ceceran darah)," jawab Syahrul.



Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover