Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Gilbert Simanjuntak mengaku tak percaya dengan klaim PT Jakarta Propertindo atau Jakpro yang mengaku mengantongi untung sebesar Rp6,4 miliar dari gelaran Formula E yang diinisiasi Anies Baswedan.
Anak Buah Megawati Soekarnoputri ini mengatakan, klaim itu terlampau berlebihan, ai menduga keuntungan dari hajatan balap mobil listrik itu lebih rendah dari angka yang gembar gemborkan BUMD itu. Dia menyebut Jakpro belum menghitung keuntungan itu secara cermat.
"Perhitungan itu belum jelas dasarnya. Saya melihat biaya commitment fee dan biaya pelaksanaan belum masuk," ujar Gilbert saat dikonfirmasi, Senin (7/11/2022).
Gilbert pun tak ingin terlena dengan hasil yang disampaikan oleh Jakpro karena nyatanya tidak ada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang bersedia mengaudit Formula E. Sehingga ia memilih menunggu hasil audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Pastinya kita tunggu BPK. Auditor publik tidak ada yang mau audit. Itu sangat aneh," kata Gilbert.
Hal itu kemudian yang membuat Gilbert berpandangan bahwa Jakpro kurang bertanggung jawab dalam menjalankan program Formula E. Apalagi program tersebut memakan anggaran daerah yang sangat besar yang semestinya bisa bermanfaat lebih untuk masyarakat.
"Ya. Formula E memang menyita pikiran. Begitu besar kehilangan APBD, tapi tidak dipertanggungjawabkan dengan baik," pungkasnya.
Sebelumnya, Direktur Bisnis Jakpro Gunung Kartiko mengungkapkan keuntungan yang didapatkan dari gelaran Formula E 4 Juni lalu yaitu sebesar Rp6,4 miliar. Angka ini diketahui berdasarkan laporan keuangan yang masih dalam proses audit per 30 September 2022.
Secara keseluruhan, pendapatan usaha total Formula E 2022 didapatkan sebesar Rp 137,341 miliar. Namun, ada beban pokok penjualan total senilai Rp129,5 miliar.
"Ada beban administrasi dan umum Rp 1,89 miliar. Kemudian pendapatan lain-lain, Rp 2,1 miliar. Beban pajak final Rp 1,56 miliar," kata Gunung di Grand Cempaka, Bogor, Jawa Barat, Kamis (3/11/2022).
"Sehingga kalau kita lihat, masih ada positif sebesar kurang lebih Rp 6 miliar," lanjutnya.