Eks Politisi NasDem Niluh Djelantik memberikan bukti jika calon Presiden NasDem Anies Baswedan adalah sosok yang sangat rasis dan rela memainkan isu SARA yang memecah belah masyarakat untuk meraih kekuasaan.
Hal ini dilakukan eks anak buah Surya Paloh itu untuk menjawab pernyataan Anies Baswedan yang baru-baru ini tak terima dituding rasis, bekas Gubernur DKI Jakarta itu bahkan dengan percaya diri meminta bukti yang menunjukan dirinya rasis. Pernyatan Niluh Djelantik disampaikan lewat akun media sosialnya.
Dalam unggahannya itu, Niluh Djelantik juga melampirkan sebuah berita berita lawas tentang penelantaran jenazah Nenek Hindun yang ogah diurus oleh pengurus rumah ibadah hanya karena almarhum adalah seorang pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang ketika itu sedang berkompetisi dengan Anies Baswedan pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
“Kamu bertanya minta bukti. Ini jawabannya. Ini baru satu ya. Jutaan rakyat Indonesia bisa cari jejak digital Pilkada DKI 2017,” kata Niluh Djelantik dikutip Senin (7/11/2022).
Tak hanya itu bukti rasisme yang dilakukan Anies Baswedan dan pendukungnya lanjut Niluh Djelantik adalah mengkafirkan para pendukung Ahok, bahkan Niluh Djelantik mengaku dirinya juga pernah menjadi korban, di mana dirinya dibully sampai kontak pribadinya disebarkan di media online oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dan menyebut dirinya adalah penista agama.
“Kami memaafkan. Tapi kami tak akan pernah melupakan peristiwa yang membuat kami terpecah-belah oleh SARA. Aku ada disitu turut memperjuangkan anak bangsa yang mewakili integritas dan prinsip hidup yang kami punya. Dia representasi bahwa siapapun kamu, sukumu, keyakinanmu, kalau kamu tulus mengabdi untuk rakyat termarjinalkan, maka kamu berhak jadi pelayan kami. Yang jelas pelayan rakyat itu bukanlah kamu,” katanya.
Oleh karena itu, Niluh Djelantik meminta Anies Baswedan untuk membuktikan bahwa dirinya bukanlah Bapak Politik Identitas.
“Izin bertanya balik. Mana buktinya bahwa kamu bukan bapak politik identitas? Mana buktinya kamu bukan seperti julukan yang disematkan padamu?” tuturnya.