Pengacara Brigadir J: Putri Candrawathi Katanya Gayanya Hedon Sekali, dan Suka Banyak...

Pengacara Brigadir J: Putri Candrawathi Katanya Gayanya Hedon Sekali, dan Suka Banyak... Kredit Foto: Istimewa

Pengacara Brigadir J, Martin Lukas Simanjutkan mendesak pihak hakim mencari tahu kepribadian Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. 

"Di dalam sistem peradilan pidana kita, tidak ada urusan untuk menggali profil dari korban. Yang digali profilnya adalah pelaku, apakah misalkan memiliki permasalahan dengan kejiwaan atau temperamen dia," kata Martin dalam program di televisi.

Baca Juga: Putri Candrawathi Masih Ngotot Dilecehkan Brigadir J, Eh.. Tapi Ogah Visum Nih, Pengacaranya Buka-bukaan begini

Desakan ini muncul setelah Martin menaruh curiga tentang kehidupan Sambo dan Putri. Ia bingung mengapa mantan Kadiv Propam itu menempatkan sejumlah ajudan pria untuk mengawal istrinya.

"Lalu Putri, yang katanya gayanya hedon sekali dan suka banyak 'arisan-arisan', saya nggak tahu, karena saya pernah mendengar ada tulisan 'arisan brondong', (tapi) saya tidak tahu apakah Putri terlibat juga atau tidak," tutur Martin. 

Jika terbukti terlibat ikut arisan brondong yang ramai di kalangan sosialita, maka Putri harus dicek kejiwaannya.

"Karena di rumah baik tapi di luar mungkin saja tidak baik," lanjutnya.

Baca Juga: Brigadir J Dituding Suka Hidup Foya-foya Ampe Habisin Duit Jutaan, Keluarga Auto Beri Jawaban yang Bikin Skakmat! Oh Ternyata...

Dilansir dari Lifepal, dalam bahasa Inggris, arisan merujuk pada social gathering atau kegiatan berkumpul. Namun dalam budaya di Indonesia, arisan memiliki makna lebih dari itu.

Biasanya, kegiatan ini adalah metode mengumpulkan uang dari sejumlah peserta, lalu diundi. Nama yang keluar lebih dulu mendapat hak pertama memanfaatkan uang tersebut.

Namun, selain arisan uang, belakangan arisan melebar dalam bentuk lain, termasuk arisan brondong. Bahkan fenomena ini sempat dijadikan sebuah film berjudul sama.

Baca Juga: Ke Papa Mamanya, Bharada E Pasrah Saat itu: Ikhlaskan Saya, Tidak Usah...

Dalam film tersebut digambarkan sekelompok perempuan kaya menggoda sekelompok remaja muda dengan bayaran untuk layanan seksual.

Para perempuan kaya tersebut memulai kegiatan seksual itu dengan sebuah undian bentuk arisan. Dalam arisan mereka, mereka memasukkan uang yang dikumpulkan untuk membayar pria muda (brondong) agar mau melakukan aktivitas seks.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Suara.com.

Terkait

Terpopuler

Terkini