Penceramah Habib Bahar bin Smith menyayangkan sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang tidak buka suara sedikit pun soal kasus KM 50 menewaskan enam Laskar FPI. Berbanding terbalik saat kasus pembunuhan Brigadir J, Kapolri hingga Presiden pun bersuara.
“Satu polisi wafat, satu polisi dibunuh dengan keji, sudah dibunuh difitnah lagi, sama siapa? Sama Sambo saudara-saudara,” ujar Habib Bahar.
“Saya tanya, Sambo Biadab apa tidak? Bejat apa tidak? Penjahat apa bukan? Bajingan apa bukan? Anak buahnya aja dibunuh apa lagi yang lain. Sesama polisi aja dimakan, apalagi yang bukan polisi? Betul??!! Betul??!!,” lanjutnya.
Lalu ia menyinggung bagaimana dengan enam Laskar FPI, mengapa tak ada yang buka suara. Habib Bahar membandingkan saat Presiden dan Kapolri yang angkat suara mengenai kasus Ferdy Sambo dan tidak buka suara mengenai kasus enam Laskar FPI
"Itu satu polisi yang wafat, bagaimana dengan enam laskar? Apakah mereka bukan rakyat dan bangsa Indonesia? Apa mereka bukan anak bangsa?,” ujar Habib Bahar bin Smith dilansir dari kanal Youtube Muhibbin Sumaith pada Selasa (22/11/2022).
“Apa mereka bukan anak bangsa? Satu polisi meninggal Sambo ditahan, Sambo ditangkap, dari Presiden dan Kapolri semua angkat bicara, kenapa enam laskar yang wafat semuanya diam? semuanya bungkam? Adil tidak?,” katanya.
Kemudian, Habib Bahar dengan lantangnya langsung mengajak para jamaah untuk melawan ketidakadilan yang ada pada saat ini.
“Ketidakadilan lawan!,” teriak lantang Habib.
Habib Bahar pun mempertanyakan para jamaahnya apakah siap berjuang melawan pengkhianat bangsa, dan dirinya pun dengan lantang mengajak semua jamaahnya agar jangan takut.
"Semua masyarakat yang hadir di sini, siap berjuang? Siap sampaikan kebenaran? perjuangkan keadilan? Siap lawan kezaliman? Siap lawan pengkhianat bangsa? Jangan pernah takut saudara-saudara. Di sini ngomong 'siap-siap' ditahan polisi keok lu. Beraninya keroyokan doang," tambahnya.