Pernyataan Politisi PDI Perjuangan Said Abdullah yang mengkritisi oposisi saat ini, ditanggapi Jubir Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra. Dalam pernyataannya, Herzaky menegaskan bahwa Said tak perlu reaktif terhadap sikap oposisi.
"Tidak perlulah terlalu reaktif kalau kebijakan pemerintah dikritisi. Itu kan hal biasa dalam demokrasi. Kami punya tanggung jawab moral menjalankan tugas check and balances, memastikan kebijakan pemerintah tidak ugal-ugalan, dan sebisa mungkin bermanfaat untuk rakyat," katanya dalam keterangan yang diterima Populis.id pada Selasa (22/11/2022).
Baca Juga: Elektabilitas Airlangga Anjlok, Golkar Nggak Ambil Pusing: Masih Ada 541 Hari, Sekarang Fokus Tugas
Herzaky menyebut bahwa saat ini kondisi rakyat banyak yang terjebak kemiskinan dan pengangguran, sedangkan yang bekerja pun penghasilannya tak kunjung meningkat. Padahal harga-harga terus melambung mencekik rakyat kecil, dan anggaran negara yang sangat-sangat terbatas.
"Jadi, kami harus berupaya, sebisa mungkin anggaran negara digunakan pemerintah seoptimal mungkin untuk kepentingan rakyat. Bukan sekedar memenuhi keinginan atau memuaskan dahaga segelintir elit belaka," tuturnya.
Ia mengklaim bahwa Demokrat adalah partai politik yang rasional. Jika kebijakan pemerintah memang baik untuk rakyat, pasti didukung. Herzaky mencontohkan Perppu Covid-19 ketika awal-awal covid melanda.
"Tapi, kalau memang kebijakan pemerintah tidak ada manfaatnya untuk rakyat, masak kami diam aja? Kasihan rakyat, diminta berkorban terus oleh pemerintah, tapi pemerintah tidak juga menunjukkan teladan baik dalam mengelola anggaran," ucapnya.
Baca Juga: Kiai Maman Minta Pemerintah Validasi Data Korban Gempa Cianjur, Biar Bantuan Merata, Bukan Numpuk!
"Masih aja jor-joran mengeluarkan anggaran untuk proyek mercusuar yang tidak ada manfaat langsung untuk rakyat saat ini," sambungnya.
Menurutnya, partai pendukung pemerintah sebaiknya menanggapi substansi kritik yang disampaikan oposisi. Bukan malah mengalihkan ke hal-hal yang tidak menjadi substansi atau inti dari kritik.