Tjong Djiu Fung alias Afung selaku teknisi yang mengganti CCTV di bekas rumah dinas Ferdy Sambo di Kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan membongkar upah yang diberikan Ferdy Sambo kepada dirinya untuk mengganti DVR CCTV di lokasi pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J) itu.
Afung mengatakan, dibayar Rp3,5 juta itu termasuk ongkos pasang pergantian dua DVR CCTV di rumah dinas Ferdy Sambo itu,dia menyebut, duit tersebut dibayar Ferdy Sambo melalui serang kaki tangannya yang bernama AKP Irfan Widyanto. Pembayaran dilakukan via transfer.
“Irfan Widyanto pakai m-bangking, harganya masuk walaupun namanya beda ya, atas nama Indra. Saya enggak lihat nama tapi nominal benar ya sudah," kata Afung saat memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (22/11/2022).
Afung kemudian menceritakan panjang lebar awal mula dirinya dihubungi kaki tangan Ferdy Sambo untuk mengganti CCTV tersebut. Dia mengatakan pergantian DVR CCTV itu dilakukan pada Sabtu, 9 Juli 2022 pada pukul 15.45 WIB. Atau sehari setelah Brigadir J tewas ditembak di dalam rumah dinas itu.
"Dia telepon saya, di bilang 'Pak Afung saya ada permintaan ganti DVR, bisa dibantu?'. Saya bilang 'bisa'. Saya minta model DVR seperti apa dan kapasitas berapa besar. Lalu dia 'nanti dihubungi kembali dicek dulu,” kata Afung.
Afung mengaku sama sekali tidak mengetahui jika pergantian DVR CCTV itu dilakukan di rumah dinas Ferdy Sambo yang menjadi lokasi pembunuhan Brigadir J. Dirinya hanya dikirim lokasi pemasangan CCTV hanya lewat google maps.
"Saudara tidak tahu ini siapa," tanya Majelis Hakim.
"Saya tidak perhatikan, karena ada permintaan ya saya ikutin aja. Jadi kan intinya saya jual barang begitu yang mulia," jawab Afung
"Kemudian saudara ganti," tanya Hakim.
"Iya ganti yang mulia," jawab Afung.
Afung mengatakan usai melakukan pekerjaannya DCR CCTV yang lama semuanya diserahkan kepada AKP Irfan Widyanto. Selanjutnya Afung menerima bayaran yang di transfer via m-banking atas nama Indra. Setelah menerima bayaran Afung lalu pamit pulang.
"Saya tidak tahu (Indra) siapa. Ya transaksi masuk selesai saya pulang yang mulia," tuturnya.