Jokowi Ingatkan Capres-Cawapres Soal Politik Identitas, Tangan Kanan Ibu Mega Langsung Ungkit Pilkada DKI, Bawa-bawa Kasus Nenek Hindun!

Jokowi Ingatkan Capres-Cawapres Soal Politik Identitas, Tangan Kanan Ibu Mega Langsung Ungkit Pilkada DKI, Bawa-bawa Kasus Nenek Hindun! Kredit Foto: Tangkapan Layar/Youtube Perindo

Ketua DPP PDI Perjuangan, Hamka Haq sepakat dengan imbauan Presiden Joko Widodo yang meminta capres - cawapres pada Pemilu 2024 untuk kondusivitas politik Tanah Air dengan tidak memainkan politik identitas. 

Hamka Haq menyatakan, imbaun Kepala Negara jelas sangat tepat, sebab politik identitas dan isu-isu rasial memang sangat rawan memprok porandakan persatuan masyarakat. Untuk itu kata dia cara berpolitik model begini mesti dihindari semua calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres mendatang. 

Baca Juga: Blak-blakan, Habib Bahar Bandingkan Kasus Brigadir J dengan Km 50 : Satu Polisi Meninggal Kapolri dan Presiden Ikutan Ngomong!

"Politik identitas telah merusak kehidupan berbangsa dalam arti kerukunan berbangsa dan bernegara. Saya kira itu yang menyebabkan presiden Jokowi mengimbau agar tidak ada lagi yang memainkan politik identitas," katanya kepada Populis.id pada Selasa (22/11/2022).

Hamka Haq menerangkan bahwa ada perbedaan perbedaan yang sangat menjol antara politik identitas dengan identitas politik. Jika politik identitas, hal itu jelas dilarang karena bisa menimbulkan perpecahan. Namun, identitas politik adalah keniscayaan. 

"Perlu dijelaskan apa perbedaan politik identitas dengan identitas politik.  Politik identitas dan identitas politik itu beda. Semua memang partai politik punya identitas. Kalau partai Islam, identitasnya Islam. Kalau nasionalis, identitas nasionalis," tuturnya.

Dial lantas mencontohkan Pilkada DKI 2017 silam yang dimenangkan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Kata dia pada Pilkada ini permainan politik identitas memang sangat kental terasa dengan teror terhadap pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dilakukan oleh kelompok tertentu.

Salah satu teror paling fenomenal saat  Pilkada DKI 2017 adalah diterlantarkannya jenazah Nenek Hindun. Jenazah lansia itu ditolak oleh beberapa rumah ibadah, mereka ogah mengurus dan menyalatkannya hanya gara-gara dia adalah pendukung Ahok yang dicap kafir. 

Baca Juga: Ferdy Sambo Akhirnya Mengaku Juga, Uang Ratusan Juta di Rekening Brigadir J yang Dikuras Putri Candrawathi Milik…

Baca Juga: Ngaku Kena Covid-19, Kejagung Langsung Bongkar Kondisi Kesehatan Putri Candrawathi, Ternyata Oh Ternyata…

"Misalnya di Pilkada DKI Jakarta, orang diminta agar dukung Anies. Lalu ada ancaman kalau anda tidak memilih Anies, anda tidak dishalati. Ini namanya memaksa masyarakat, mengkafir-kafirkan masyarakat dengan identitas Islam. Itu politik identitas," tuturnya.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover