Duka Cianjur sampai saat ini masih dirasakan, imbas gempa yang terjadi bangunan pun banyak yang rubuh hingga bahkan memakan korban jiwa.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyarankan kepada para kepala daerah di seluruh Indonesia memberikan sisa dana hibah untuk korban terdampak gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat.
Baca Juga: #PrayForCianjur Menggema Usai Gempa Terjadi, Menag Yaqut Minta Doa dan Sampaikan Hal ini
Bantuan itu bisa diberikan melalui Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Cianjur. Tito menjelaskan bahwa dana hibah yang ia maksud bisa berasal dari Belanja Tidak Terduga (BTT) yang masih tersisa sekitar Rp 9,9 triliun hingga akhir 2022. Karena, dari catatan yang ia punya dari Rp 12 triliun dana BTT di 548 daerah baru terpakai sekitar Rp 3 triliun.
"Saya mencatat dalam catatan Kemendagri dari Rp 12 triliun lebih dana BTT 548 daerah provinsi, kabupaten, kota, itu baru terpakai kurang dari Rp 3 triliun. Artinya masih lebih 9,9 triliun. Sekaranglah saatnya kita bergotong-royong kita bersolidaritas," tutur Tito dalam konferensi pers secara daring yang dikutip pada Rabu (23/11/2022).
"Kepala daerah terutama bupati, wali kota, inilah waktunya untuk memberikan bantuan, menunjukkan solidaritas kita kepada saudara-saudara kita yang terkena musibah bencana alam ini. Bisa dilakukan melalui mekanisme hibah kepada Pak Bupati melalui BPKAD, badan keuangannya," sambungnya.
Menurutnya, dana BTT memang dicadangkan dan digunakan kalau ada bencana serta penanganan inflasi daerah. Maka, ia mengimbau kepada kepala daerah untuk memberikan bantuan bukan dalam bentuk makanan maupun pakaian, tapi dalam bentuk uang tunai.
Baca Juga: Ajak Umat Doakan dan Salat Gaib Hingga Tahlil untuk Korban Gempa Cianjur, Menag Yaqut Ngomong Begini
Ia juga mengimbau setiap daerah memberikan data BTT, meski pemerintah pusat melalui BNPB dan kementerian terkait sudah mengucurkan sejumlah dana.
"Jadi, saya imbau seluruh kepala daerah, gubernur, bupati, walikota berikan bantuan hibah Rp 100 juta sudah sangat bermanfaat. Karena ada lima ratus (wilayah yang memberikan bantuan) saja sudah Rp 55 miliar. Alangkah baiknya kalau seluruh daerah Indonesia juga membantu, karena bencana seperti ini bisa terjadi di mana saja," katanya.
Diketahui, sampai saat ini BNPB melaporkan 268 orang meninggal dunia. Mayoritas warga meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan dan ebanyak 122 orang dari 268 jenazah itu sudah teridentifikasi. Masih ada 151 orang yang hilang akibat gempa.