Eks Komisaris Utama (Komut) BUMN Jasa Marga Refly Harun ikut mengomentari pernyataan menohok yang dilontarkan mantan imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Di mana pemuka agama asal Petamburan, Tanah Abang itu baru-baru ini dengan tegas mengatakan ada seseorang yang mendapat jabatan tinggi tetapi kerjanya hanya menjadi tukang bohong, Rizieq lantas menstempel orang tersebut sebagai ‘raja bohong’
Refly Harun mengatakan, dirinya tahu betul sosok raja bohong yang dimaksud Rizieq Shihab, hanya saja eks Komut BUMN yang didepak Presiden Joko Widodo pada 2018 silam itu ogah menyebutkan nama si raja bohong itu secara gamblang. Dia yakin betul, mayoritas masyarakat Indonesia jelas tahu persis sosok yang dimaksud Rizieq.
“Saya yakin, dalam imajinasi kita, kita tahu siapa yang dimaksud tetapi kita tidak boleh mention the name (menyebut nama) specifically (secara spesifik),” kata Refly Harun dilansir Populis.id dari sebuah video yang diunggah di saluran Youtube-nya Rabu (23/11/2022).
Dengan pernyataan tegas tersebut Refly Harun mengatakan Rizieq Shihab sedang mempertegas, bahwa dirinya tetap konsisten berdiri di luar pemerintahan Joko Widodo, sampai sekarang, pemuka agama yang kerap keluar masuk penjara itu tetap berada di jalur oposisi.
“Ya silahkan berimajinasi sendiri ya. Tapi ada hal yang perlu kita pahami ya, yang kita pahami itu adalah bahwa Habib Rizieq tetap di orbitnya ya artinya dia orbit opposition ya orbit oposisi kepada pemerintah,” tuturnya.
Lebih lanjut, Refly Harun mengatakan konteks pernyataan Rizieq Shihab itu jelas sebagai sebuah peringatan kepada pemerintah, hal ini dianggap wajar sebab sebagai seorang pemuka agama Rizieq Shihab berhak mengoreksi kebijakan atau tingkah laku pemerintah yang dianggap tak berkenan, tujuannya agar ke depan mereka bisa berbenah menjadi lebih baik lagi.
Refly mengatakan, di negara ini memang terdapat sejumlah ulama yang mempunyai karakteristik masing-masing, ada yang memilih merapat ke istana untuk memberitahu pemerintah dari dekat, namun ada pula yang memilih memberi peringatan dari luar istana, tetapi di sisi lain ada pula ulama yang memang dicari Istana dengan tujuan tertentu.
“Jadi (Rizieq Shihab) bukan ulama yang mendekat ke istana tapi ulama yang mendekat yang mengingatkan penguasa. (Rizieq Shihab) tidak datang ke istana dan tidak dikunjungi istana ya. Tidak dua-duanya,” tukasnya.