Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid ikut menanggapi pidato Presiden Joko Widodo yang mewanti-wanti politik identitas pada Pilpres 2024 mendatang. Dimana pernyataan itu, oleh sebagian kelompok dikait-kaitkan dengan calon presiden NasDem, Anies Baswedan.
Jazilul langsung pasang badan membela Anies Baswedan, dia mengatakan, eks Gubernur DKI Jakarta itu bersih dari politik identitas dia sama sekali tidak menggunakan politik kotor dalam meraih kekuasaan.
"Di mana politik identitasnya Pak Anies? Di mana rekam jejak politik identitasnya Pak Anies? Saya harus sampaikan ini supaya tidak salah paham," kata Jazilul di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (23/11/2022).
Tidak bisa dipungkiri, Anies Baswedan memang kerap dikait-kaitkan dengan politik identitas, ini tidak terlepas dari brutalnya Pilkada DKI Jakarta 2017 silam. Pilkada paling buruk sepanjang sejarah Indonesia yang dimenangkan Anies Baswedan itu memang mengoyak persatuan masyarakat karena isu rasial.
Pihak partai pengusung Anies Baswedan, NasDem sudah berkali-kali membantah hal ini, mereka mengklaim isu agama pada Pilkada DKI 2017 silam sebenarnya dimainkan oleh lawan Anies Baswedan yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kendati isu rasial itu justru menghantam Ahok ketika itu, bahkan para pendukung Ahok juga kerap dipresekusi.
"Lihat aja ketika menjadi Gubernur, ketika menjadi aktivis, enggak ada. Menurut saya itu sedang dibuat semacam pembusukan kepada Pak Anies," ujar Jazilul.
Sebelumnya, Jokowi mengingatkan kepada calon presiden dan wakil presiden agar senantiasa menjaga kondusivitas politik pada 2024 mendatang, jangan sampai ada pihak yang memainkan isu politik identitas untuk meraih kemenangan, namun mengobarkan persatuan masyarakat.
Baca Juga: Akhirnya Mengerti Juga, Surya Paloh Paham Kalau Jokowi Ingin Singkirkan Dirinya!
“Debat silakan, debat gagasan, debat ide membawa negara ini lebih baik silakan. Tapi jangan sampai panas. Apalagi membawa politik-politik SARA. Tidak, jangan. Politisasi agama, tidak, jangan,” ungkap Jokowi.