Pegiat media sosial Permadi Arya atau Abu Janda menyentil para pendukung Ustadz Abdul Somad (UAS). Dia menyebut otak semua loyalis penceramah kontroversial itu tidak berfungsi dengan baik alias error.
Hal ini disampaikan Abu Janda ketika mengomentari larangan bendera pelangi atau lambang LGBT di gelaran piala dunia 2022 di Qatar. dimana larangan lambang ‘one love’ itu sempat berpolemik antara negara tuan rumah dengan beberapa negara peserta piala dunia yang sempat menolak keras peraturan tersebut.
“Waktu Qatar melarang simbol pelangi di event Piala Dunia, di sini ramai memuji Qatar dengan argumen ‘hormati tuan rumah’,” ucap Abu Janda melalui video singkatnya di Instagram, Kamis (24/11/2022).
Abu Janda melanjutkan, seharusnya respons yang sama juga dilakukan oleh para pendukung UAS ketika junjungannya ditendang keluar dari Singapura karena alasan radikalisme. Peraturan Negara Singa Putih yang anti kaum radikal dan ekstrimis itu mesti dihormati juga sebagaimana tuntutan untuk menghormati larangan bendera ‘one love’ di Qatar.
“Tapi waktu Abdul Somad dilarang masuk ke Singapura kenapa mereka tidak bisa memuji Singapura dengan argumen sama ‘hormati aturan tuan rumah dong,” tuturnya.
Abu Janda mengaku dirinya sangat yakin para pendukung UAS tidak bisa melakukan hal itu, menghormati peraturan negara lain yang dinilai mendiskreditkan junjungannya tersebut. Alasannya, karena otak para pendukung AUS tak berfungsi dengan semestinya.
“Kenapa? karena mereka otaknya error,” ujarnya.
Diketahui, alasan di balik pelarangan Abdul Somad masuk Singapura adalah karena ia sering menyebarkan ajaran ekstrimis dan segregasi. Sementara Singapura sendiri dikenal sebagai negara yang kental dengan multi ras dan multi agama.
Selain itu, Pemerintah Singapura juga menganggap Abdul Somad pernah melontarkan pernyataan yang bersifat merendahkan agama lain melalui ceramah-ceramahnya. Tak hanya di Singapura, ia juga sempat ditolak masuk Timor Leste dan Hong Kong beberapa tahun silam.