Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Ri Jusuf Kalla blak-blakan menyindir para pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang kesal hingga kini atas kekalahan pada Pilkada DKI 2017 silam. JK mengatakan Ahokers, istilah untuk loyalis Ahok yang masih marah adalah orang-orang yang mengerti demokrasi.
Hal ini disampaikan JK dalam sebuah diskusi dengan pengamat politik Rocky Gerung, dalam diskusi itu JK panjang lebar menceritakan dukungannya buat Anies Baswedan pada Pilkada DKI Jakarta, yang kekinian dikenal sebagai pilkada paling brutal sepanjang sejarah bangsa Indonesia karena isu agama dan politik identitas ketika itu.
“Waktu Anies jadi Gubernur, semua orang tahu saya dukung. Dalam beberapa jam saya telepon Gerinda dan PKS langsung dukung. Tengah malam, saya waktu itu di New York. Saya kadang ketawa aneh juga para Ahoker (pendukung Ahok) yang waktu itu kalah, sampai sekarang masih marah ya? Artinya tidak paham demokrasi,” kata JK dilansir Populis.id dari saluran Youtube Rocky Gerung, Kamis (24/11/2022).
JK tak menampik jika dirinya memang sampai sekarang ini dekat dengan Anies Baswedan, keduanya bahkan masih rutin makan bersama setiap Jumat, meski demikian JK tak secara gamblang mengatakan bakal mendukung Anies pada Pilpres 2024 mendatang.
“Memang saya dekat dengan semua (calon presiden) secara pribadi. Saya dekat dengan Anies, karena dulu saat dia jadi Rektor Universitas Paramadina, saya pembina yayasannya. Tiap Jumat saya makan bersama, kita berdiskusi. Saya Ketua Umum Golkar dari 2004-2009, Airlangga datang minta konsultasi, saya terima. Prabowo ingin ketemu saya, saya ketemu. Saya terima semua,” ucapnya.
Didesak Rocky Gerung mengenai siapa kandidat yang bakal dijagokan pada Pilpres 2024 mendatang, JK tetap ogah menjawabnya secara lugas.
“Tapi sebagai pribadi saya punya prinsip. Saya memiliki kriteria. Saya punya obyektifitas,” tuntasnya.