Jusuf Kalla Ungkap Kriteria Capres Jagoannya: Harus Punya Kecerdasan!

Jusuf Kalla Ungkap Kriteria Capres Jagoannya: Harus Punya Kecerdasan! Kredit Foto: Nando

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengungkap kriteria calon presiden (Capres) yang ideal menggantikan Joko Widodo (Jokowi).

Menurut JK, presiden bukanlah sosok orang yang sembarangan, karenanya ia harus memiliki sejumlah kriteria.

JK sebagai Wakil Presiden di dua era yang berbeda tentu paham betul sosok pemimpin yang dibutuhkan Indonesia.

Baca Juga: Jokowi Kerap Endorse Prabowo sebagai Capres, Jusuf Kalla: Presiden Harus Netral!

"Saya sering ditanya, Bapak memilih siapa? Saya bilang, saya ini memilih pemimpin yang baik dan memajukan bangsa ini," ujar Jusuf Kalla saat berbincang dengan Rocky Gerung dikutip dari kanal YouTube RGTV, Kamis (24/11/2022).

Dia mengatakan, untuk memilih pemimpin yang bisa memajukan bangsa tentu ada kriterianya.

Pertama, calon presiden Indonesia harus mempunyai jiwa kepemimpinan yang kuat. "Harus punya leadership yang kuat. Artinya, dia harus tegas, mampu menganalisa baru ambil keputusan yang bertanggung jawab," ujarnya.

Baca Juga: Jusuf Kalla Jawab Kecurigaan Rocky Gerung soal King Maker: Saya Memang Dekat dengan Anies!

Kriteria yang kedua, menurut JK, calon presiden harus memiliki pengalaman memimpin. Jika tidak, bagaimana bisa seseorang memimpin tanpa mengetahui masalahnya.

"Ketiga, harus punya kecerdasan. Kalau tidak cerdas itu berbahaya," tegas JK.

Kecerdasan itu meliputi berbagai bidang ilmu seperti politik, ekonomi, internasional, dan sosial.

Baca Juga: Catat! Jusuf Kalla Dipastikan Tidak Akan Mendukung Anies Baswedan

Selanjutnya, kriteria terakhir adalah harus ada track record atau rekam jejak. "Artinya, bagaimana hal yang terakhir diperbuatnya, apa yang salah dilakukannya," terang dia.

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) ini menegaskan bahwa dalam memilih pemimpin harus berdasarkan pertimbangan yang objektif, bukan hanya sekadar sesama golongan atau kelompok tertentu.

"Bukan hanya karena kita teman, kita satu golongan, tapi apapun kita harus objektif," tegas JK.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover