Pengamat politik sekaligus akademisi Rocky Gerung blakan mengatakan Partai NasDem segera ditendang Presiden Joko Widodo dari kabinetnya setelah hubungan NasDem dan Kepala Negara disebut-sebut mulai berjarak menyusul pencapresan Anies Baswedan.
Rocky mengatakan, setelah terdepak dari kabinet Jokowi, NasDem tak ubahnya seperti sebuah organisasi kemasyarakatan (Ormas) mereka tidak bisa berbuat banyak soal kebijakan-kebijakan pemerintah yang akan datang.
Baca Juga: Alamak! Anies Baswedan Disebut-sebut Pakai Anggaran Penanganan Banjir DKI Buat Bebaskan Habib Rizieq
“Karena biasanya kalau udah nggak ada potensi di kabinet, ya udah Nasdem akhirnya di ormas juga akhirnya. Dia kan disebut partai karena ada wakilnya di kabinet,” kata Rocky melalui saluran youtubenya yang dilansir Kamis (24/11/22).
“Kalau Nasdem ditendang dari kabinet ya kan artinya dia enggak punya akses apa-apa lagi terhadap kebijakan yang ada. Ditambah juga memungkinkan ada aspek bisnis (yang tidak bisa dicampuri), di situ sudah biasa bagi partai politik selalu nunggu bisnis di belakang kebijakannya,” katanya menambahkan.
Rocky Gerung mengatakan, Surya Paloh Cs sebenarnya sudah mengetahui gelagat Presiden Jokowi yang segera menendang mereka dari kabinet, untuk itu dia menyarankan mereka sebaiknya mundur teratur dari sekarang sebelum akhirnya benar-benar ditendang dari kabinet.
“Ya sebenarnya (Nasdem) udah dapat sinyal bahwa ini mereka mau ditendang dari kabinet. Makanya saya sarankan mundur sebelum ditendang tuh,” tuturnya.
tambahnya.
Senada, pengamat komunikasi politik, Emrus Sihombing mengatakan bahwa Partai NasDem sudah tak bisa melangkah mundur dalam mengusung Anies. Selain itu, menurut Emrus, Nasdem juga mutlak harus menyediakan biaya politik memenangkan Anies menjadi presiden periode 2024-2029.
"Jika Nasdem tidak mampu menyediakan biaya politik, maka sangat wajar publik mempertanyakan kemampuan Nasdem dalam rangka mengusung Anies," ujarnya.