Pegiat media sosial, Abu Janda, membandingkan pujian terhadap Qatar yang melarang keras penggunaan atribut pelangi khas simbol Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT), dengan makian atas penolakan Singapura ke Ustaz Abdul Somad (UAS).
Seperti yang diketahui, dalam gelaran Piala Dunia 2022, Qatar meminta FIFA untuk melarang pemakaian atribut pelangi. Dalam video yang beredar di media sosial, bahkan terlihat ada seorang penonton yang dilarang masuk ke stadion karena memakai topi pelangi.
Di sisi lain, pada Mei lalu, UAS diketahui tidak diperbolehkan masuk ke Singapura karena dalam ceramahnya, ia dinilai kerap menyampaikan ajaran ekstremis sehingga tidak sesuai dengan masyarakat Negeri Singa yang multi-ras itu.
Abu Janda kemudian menyentil bahwa saat atribut pelangi dilarang di Qatar, banyak yang memberikan pujian dengan alasan harus menghormati aturan tuan rumah. Ia mempertanyakan mengapa dalih tersebut tidak diterapkan pada kasus UAS.
“Waktu Qatar melarang simbol pelangi di event Piala Dunia, di sini ramai memuji Qatar dengan argument ‘hormati aturan tuan rumah dong’,” ucapnya dikutip Populis.id dari postingan akun @permadiaktivis2 pada Jumat (25/11/2022).
Ia menambahkan,”Tapi waktu Abdul Somad dilarang masuk ke Singapura, kenapa mereka tidak bisa memuji Singapura dengan argument yang sama? ‘hormati aturan tuan rumah dong’. Kenapa? Karena mereka otaknya error.”
Saat memposting video tersebut, Abu Janda menulis, “Qatar menegakkan aturan, dipuji "kita harus hormati tuan rumah".. tapi waktu Singapura menegakkan aturan, malah dimaki emang dasar kaum otak error.”
Netizen yang melihat video Abu Janda kemudian menyampaikan pendapat mereka di kolom komentar, banyak yang justru membalasnya dengan sindiran sekaligus guyonan.
Hingga saat ini, postingan Abu Janda itu telah dikomentari ratusan kali dengan tanda suka lebih dari 11.000 kali.