Istilah ‘perang bintang’ di tubuh Polri sedang menjadi perbincangan hangat di tengah kasus pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo yang merembet ke isu tambang ilegal dan menyeret sejumlah perwira tinggi Polri, termasuk Kabareskrim, Agus Andrianto.
Ferdy Sambo sendiri sebelumnya mengungkap bahwa Divisi Propam Polri memang pernah melakukan penyelidikan atas dugaan suap tambang ilegal di Kalimantan Timur.
Dalam salah satu momen sidang kasus pembunuhan Brigadir J, eks Kadiv Propam itu membenarkan adanya surat penyelidikan yang telah beredar di publik.
“Ya, sudah benar itu suratnya,” ungkapnya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Selasa (22/11/2022).
Sementara itu, Agus sendiri terus membantah keterlibatan bahwa dirinya telah menerima setoran hasil tambang ilegal dari Ismail Bolong.
Setelah konfirmasi Ferdy Sambo tentang kebenaran adanya penyelidikan itu, Agus bak menyerang balik dengan menyinggung kasus pembunuhan Brigadir J yang ditutup-tutupi.
“Saya ini penegak hukum, ada istilah bukti permulaan yang cukup dan bukti yang cukup, maklum lah kasus almarhum Brigadir Yosua aja mereka tutup-tutupi,” tuturnya kepada awak media pada Jumat (25/11/2022).
Tak hanya itu, ia bahkan membahas pemeriksaan awal kasus Brigadir J yang dilakukan oleh anak buah Ferdy Sambo dan Hendra Kurniawan kepara para saksi. Ia menyebut kalau saksi-saksi itu mendapat tekanan agar memberikan pernyataan sesuai skenario yang telah dibuat.
Komjen Agus menuturkan, “Lihat saja BAP awal seluruh tersangka pembunuhan alm Brigadir Yosua.”
