Wapres Ma'ruf Amin Sebut Nama Anies, Peserta Munas KAHMI Langsung Bersorak Riuh, Nah Loh Ada Apa?

Wapres Ma'ruf Amin Sebut Nama Anies, Peserta Munas KAHMI Langsung Bersorak Riuh, Nah Loh Ada Apa? Kredit Foto: Istimewa

Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, menyebut nama Anies Baswedan direspon dengan riuh peserta Musyawarah Nasional (Munas) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI).

Awalnya Ma'ruf membeberkan sejumlah tokoh KAHMI, antara lain Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, dan mantan Ketua DPR Akbar Tandjung.

"Di sana, ada mantan wakil presiden Pak JK, ada Pak Mahfud, ada Pak Akbar Tanjung, saya kira terlalu banyak kalau saya sebut satu satu, terlalu banyak tokoh di KAHMI," ujar Ma'ruf saat meresmikan Pembukaan Munas XI KAHMI, di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (25/11/2022).

Mendengar pernyataan Wapres, para peserta Munas KAHMI pun kemudian riuh dan meneriakkan nama Anies Baswedan hingga Ma'ruf sejenak menghentikan pidatonya. Kemudian dia menyebutkan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. "Juga Pak Anies," kata Ma'ruf yang langsung disambut riuh para peserta munas.

Baca Juga: Abu Janda Singung UAS Soal Larangan LGBT di Qatar, Tokoh NU Gus Umar Berang: Otak Lu Error, Itu Dilarang Gegara Ada Kisah Nabi Luth AS!

"Saya bilang banyak tokoh di KAHMI ini. Oleh karena itu negara pemerintah sangat mengharapkan partisipasi yang optimal dari KAHMI," tambahnya.

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu meminta peran KAHMI membawa pesan kerukunan dan perdamaian di tengah masyarakat. Salah satunya, di masa-masa tahun politik menjelang Pemilu 2024 saat ini, Ma'ruf mengatakan, segala perbedaan harus disikapi dengan bijak.

Dalam Islam, kata dia, ada pedoman tentang menghormati keyakinan agama masing-masing lakum dinukum waliyadin yang artinya bagimu agamamu, bagiku agamamu. Ma'ruf berharap ini pedoman ini diterapkan dalam menyikapi perbedaan politik.

"Kalau berbeda partai? lakum partaiyukum walana partayuna (bagi Anda partai Anda, bagi saya partai saya) lha iya, sama-sama KAHMI boleh saja berbeda partai," ujar Ma'ruf.

Dia melanjutkan, begitu juga jika sesama anggota KAHMI memiliki pilihan berbeda dalam memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden. Dia berharap, tidak membuat KAHMI terpecah.

"Kalau berbeda capres? Lakum capresyukum walana capresyuna (capres Anda capres Anda, capres saya capres saya) jadi kita tetap utuh, saya kira KAHMI harus menjadi pelopor dalam kerukunan ya dan memperkuat nilai-nilai keindonesiaan dan juga keislaman," ujarnya

Lihat Sumber Artikel di Republika Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Republika.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover