Pengamat Politik sekaligus Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi mengklaim acara kumpul-kumpul Presiden Joko Widodo (Jokowi) bareng ratusan ribu relawannya di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (26/11/2022) ternyata dihadiri massa bayaran.
Bahkan untuk memobilisasi massa bayaran itu, Muslim mengklaim Kepala Negara sampai menggelontorkan dana hingga miliaran rupiah. Sayangnya Muslim tak menjelaskan secara terperinci jumlah massa bayaran, pun demikian dia tak mengatakan secara gamblang asal usul massa bayaran yang ia maksud.
“Diberitakan dana yang digelontorkan untuk mobilisasi massa bayaran di GBK mencapai puluhan miliar,” kata Muslim kepada wartawan Minggu (27/11/2022).
Muslim juga menayangkan kegiatan tersebut, dengan menghelat acara tersebut Jokowi terlihat seperti tak punya rasa empati kepada para korban gempa bumi Cianjur, Jawa Barat yang merenggut ratusan jiwa itu.
Ketimbang menghambur-hamburkan anggaran miliaran rupiah, Muslim mengatakan anggaran acara itu akan jauh lebih bermanfaat jika dipakai untuk membantu korban gempa Cianjur yang sampai saat ini banyak yang belum tersentuh bantuan dari pemerintah.
“Kenapa dana itu tidak digunakan untuk bantu korban rakyat yang menderita di Cianjur akibat karena Gempa? Acara yang nihil rasa kemanusiaan. Tidak pantas dan patut karena ada rakyat Cianjur yang sedang berduka," tutur Muslim.
Adapun Dalam acara tersebut, Jokowi meminta relawannya untuk memilih calon presiden pekerja keras, salah satu ciri calon pekerja keras adalah yang sudah berambut uban, pernyataan dianggap ditujukan untuk Ganjar Pranowo.
Wajar publik berasumsi demikian, sebab dari tiga tokoh yang digadang-gadang bakal maju pada Pilpres 2024, hanya Ganjar yang sudah ubanan, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan sebagaimana diketahui bersama memang belum beruban.
“Lagian ngapain Jokowi ngomong calon pemimpin? Musim kampanye masih lama," tukas Muslim.