Loyalis Jokowi Minta Izin Mau Tempur di Lapangan, Nicho Silalahi Langsung Teriak Lantang Siap Ladeni Benny Rhamdani: Haleluya, Saya Pasti…

Loyalis Jokowi Minta Izin Mau Tempur di Lapangan, Nicho Silalahi Langsung Teriak Lantang Siap Ladeni Benny Rhamdani: Haleluya, Saya Pasti… Kredit Foto: Twitter/@Nicho_Silalahi

Aktivis Nicho Silalahi menanggapi pernyataan Loyalis Presiden Joko Widodo sekaligus Ketua Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani yang meminta izin kepada Kepala Negara untuk bertempur di lapangan melawan kelompok yang kerap menghina pemerintah. 

Sebagai salah satu orang yang selama ini aktif mengkritik Jokowi, Nicho Silalahi merasa tertantang dengan pernyataan tersebut, dia mengaku siap meladeni Benny  dalam pertempuran di lapangan. 

Baca Juga: Rela Tabrak Peraturan yang Dibikin Sendiri Demi Bisa Kumpul Bareng Relawan di GBK, Jokowi Sedang Pamer Arogansi!

“Jika kritik kami kalian anggap permusuhan dan ingin tempur lapangan maka dengan mengucap haleluya dan puji tuhan aku pasti berada dalam lapangan itu,” kata Nicho di akun twitternya Senin (28/11/2022). 

Nicho menegaskan, kritik yang dialamatkan buat Jokowi selama ini bukan tanpa sebab, kritik itu dilontarkan lantaran kerja  pemerintahan Jokowi dinilai tak sesuai harapan. Tujuan mengertik Jokowi lanjut Nicho, agar roda pemerintahan berjalan semestinya sebagaimana yang telah  dicita-citakan para pendiri bangsa. 

“Kami mengkritik presiden agar pemerintah ini berjalan semestinya sesuai cita?2; pendiri negeri ini yang berdaulat adil dan makmur,” tuturnya. 

Baca Juga: Heboh Ferdy Sambo Kuras Rp100 Triliun di Rekening Brigadir J PPATK Beberkan Fakta Ini, Ternyata Oh Ternyata

Baca Juga: Soal Pemimpin Berambut Putih, Rizal Ramli Blak-blakan Sentil Mas Ganjar: Pangeran Tik Tok Cengengesan Terus, Boro-boro Mikirin Rakyat!

Adapun pernyataan Benny viral dalam satu dua hari belakangan ini, dalam video yang beredar  Benny menyatakan keinginannya untuk bertempur dengan kelompok yang tidak pro pemerintah. Hal ini disampaikan Benny langsung di depan Presiden Joko Widodo. 

Namun, jika presiden tidak mengizinkan tempur di lapangan melawan kelompok tersebut, maka penegak hukum yang harus melakukannya.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover