Jokowi Pakai Relawan Agar Parpol Yakin untuk Pilih Ganjar?

Jokowi Pakai Relawan Agar Parpol Yakin untuk Pilih Ganjar? Kredit Foto: (Antara/Melalusa Susthira K)

Acara Relawan Nusantara di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat yang dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan puluhan ribu orang pada Sabtu (26/11/2022) justru menjadi perbincangan dan menimbulkan spekulasi di masyarakat.

Selain persoalan izin penggunaan GBK, pengamat menilai Jokowi berusaha menggunakan relawan untuk meyakinkan parpol agar mau memilih Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Nah Lho... Menpora Dinilai Tak Konsisten soal Penggunaan GBK, Acara Relawan Jokowi Tetap Jalan Tapi Konser Dilarang?

Direktur Eksekutif PARA Syndicate, Ari Nurcahyo mengatakan, pertemuan Jokowi bersama seluruh elemen Relawan Nusantara untuk memanaskan mesin politik.

Pasalnya, publik mengaitkan dengan izin penggunaan GBK yang sebelumnya dilarang untuk kegiatan politik, olahraga, dan konser musik. Masalah lain, penyalahgunaan Jalan Jenderal Sudirman yang dijadikan area parkir bus para relawan.

"Aktivitas Relawan Nusantara ini jelas kegiatan politik, karena itu pemerintah inkonsisten dalam soal perizinan terkait kebijakan izin GBK tersebut. Apalagi berimbas pada ketertiban umum terkait parkir kendaraan," kata Ari kepada wartawan di Jakarta, kemarin.

Baca Juga: Cuma Bisa Nangis Saat Diinterogasi, Putri Candrawathi Ngakunya Ada yang masuk ke Kamar, Terus Ada yang Pegang-pegang Dia! Alamak...

Menurut dia, seharusnya pihak panitia dan terutama Presiden Jokowi peka dan solider dengan kecemburuan publik terkait pemberian izin aktivitas Relawan Nusantara tersebut. Namun alih-alih peka dengan suara warganet soal penggunaan GBK, Ari menilai, Jokowi lebih konsen meyakinkan agar kandidat calon presiden (capres) nya jadi pilihan masyarakat.

"Jokowi sampai dua kali sebut 'rambut putih', seolah kode kuat ke Ganjar," kata Ari.

Bukan hanya itu, Ari menilai, Jokowi berusaha meyakinkan parpol soal Ganjar yang juga didukung banyak relawan sebagai mesin politik. Karena bagaimana pun, sambung dia, pencapresan tetap harus melalui parpol dan syaratnya adalah terpenuhinya electoral threshold 20 persen.

Baca Juga: Gegara Keseret Kasus Brigadir J, Eh... kena Demosi 8 Tahun, Ridwan Soplanit Abis Beri Kesaksian Ngomong Gini ke Ferdy Sambo

"Karena untuk mengajukan capres-cawapres itu adalah partai politik atau gabungan parpol, artinya presiden tidak bisa mengajukan, hanya mengusulkan saja ke partai," jelasnya.

Sehingga pernyataan Jokowi soal kriteria calon pemimpin sebagai bentuk upaya membangun opini. Ari menyebutkan, Jokowi membuat kriteria yang kuat sebagai masukan ke parpol soal sosok yang layak memimpin pada 2024.

"Yaitu pemimpin yang mikirin rakyat, meski baru sebatas kriteria berdasar raut wajah dan penampilan, seolah kriteria itu bukti kinerja yang pas bagi sang pemimpin," terangnya.

Lihat Sumber Artikel di Republika Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Republika.

Terkait

Terpopuler

Terkini