Gempa bumi magnitudo 5,6 yang terjadi di wilayah barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat sampai saat ini terus menjadi sorotan.
Sejumlah warga bahkan sampai ada yang melakukan aksi merekam video, memotret, dan berswafoto di lokasi terdampak gempa Cianjur. hal ini membuat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy bersuara.
Ia berharap lokasi gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tidak dijadikan tempat wisata. Sebab, dampaknya akan membikin jalan-jalan menjadi macet dan mengganggu mobilisasi penyaluran bantuan yang dilakukan terhadap para korban gempa di Cianjur.
Oleh karena itu, warga yang akan meninjau lokasi untuk bisa menahan diri dan tidak datang beramai-ramai ke lokasi gempa bumi di Kabupaten Cianjur.
"Saya mohon tempat ini tidak dijadikan sebagai tempat setengah wisata. Jadi berkunjung ke tempat gempa sehingga membikin jalan-jalan menjadi macet," tegas dia setelah mengikuti rakor dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN) Letjen TNI Suharyanto dan Kepala BPOM Penny K. Lukito, di Pendopo Kantor Bupati Cianjur, Rabu (30/11/2022).
Sebelumnya, relawan gempa Cianjur kesal dengan tindakan sejumlah orang yang merekam video, memotret, dan bahkan berswafoto di lokasi terdampak gempa.
Aksi sejumlah orang tersebut terjadi di Kampung Longkewang, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Aksi mereka berwisata bencana tersebut dianggap telah menghambat penanganan bencana di daerah itu.
Adapun, tercatat saat ini ada 703 orang korban luka gempa Cianjur, 73.693 orang pengungsi, 326 orang meninggal dunia, dan enam orang dalam pencarian.
Sebelumnya, gempa terjadi berkekuatan Magnitudo 5,6 di sekitar 10 km barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB. Pusat gempa bumi itu berada di darat pada kedalaman 10 km di koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur.
Lihat Sumber Artikel di GenPI Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan GenPI.