Acara Nusantara Bersatu yang digelar Relawan Jokowi pada Sabtu, 26 November lalu di Gelora Bung Karno (GBK) menuai beragam polemik.
Pasalnya, acara ini digelar di tengah duka bencana gempa bumi Kabupaten Cianjur yang terjadi pada Senin, 21 November. Hanya berselang lima hari dengan acara relawan Jokowi.
Publik pun menilai relawan Jokowi yang menjadi penyelenggara acara kumpul-kumpul politik itu tidak bersimpati dengan musibah gempa bumi Cianjur.
Menanggapi tudingan tersebut, Silfester Matutina--inisiator acara--mengungkap pihaknya bukan tidak bersimpati dengan musibah yang dialami warga Cianjur.
Akan tetapi, menurutnya, acara relawan Jokowi ini sudah jauh-jauh hari dijadwalkan. Ia menyebut, sejatinya acara tersebut akan digelar pada tahun 2021 lalu.
Namun, panitia urung melaksanakannya, Presiden Jokowi meminta ditunda karena saat itu kasus Covid-19 sedang tinggi.
Baca Juga: Panitia Acara Relawan Jokowi Ternyata Ajukan Proposal ke Sejumlah BUMN, Apa Benar?
"Acara ini kami gagas sejak Agustus 2021, hanya Presiden waktu itu meminta ditunda karena Covid sedang tinggi," ungkap Silfester dalam acara Adu Perspektif deticom, Rabu (30/11/2022).
Dia menjelaskan bahwa ketika itu Presiden Jokowi meminta para relawan untuk fokus membantu pemerintah menangani Covid-19.
Jokowi meminta relawan membantu menyelenggarakan vaksinasi Covid dan membagikan sembako serta obat-obatan untuk masyarakat.
"Biar masyarakat Indonesia tahu juga bahwa relawan Jokowi itu bukan sekadar relawan politik, kita juga melakukan kerja-kerja nyata kepedulian terhadap masyarakat," jelasnya.
"Contonya, kita pendampingan UMKM, pendampingan petani dan nelayan, pendampingan pedagang kecil, dan kita relawan bikin desa wisata," sambung dia.
Adapun menurutnya, tujuan acara reuni akbar relawan untuk Presiden Jokowi memberikan wejangan dan memaparkan prestasinya selama memimpin Indonesia.