Bacapres Partai NasDem, Anies Baswedan, buka-bukaan soal buzzer yang bertempur di media sosial dan berbagai tudingan yang dilayangkan kepadanya.
Hal itu disampaikan oleh Anies saat dirinya berbincang-bincang dengan Refly Harun melalui siaran langsung di kanal YouTube Ahli Hukum dan Tata Negara tersebut pada Rabu (30/11/2022).
Saat ada netizen yang bertanya soal buzzer, Anies menegaskan kalau dirinya tidak pernah menggunakan buzzer selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ia menegaskan hal itu bisa dibuktikan melalui rekam jejaknya.
“Saya menjawabnya lagi-lagi dengan menggunakan rekam jejak aja. Jadi apakah selama saya bertugas menggunakan buzzer? Apakah menggunakan pasukan berbayar untuk bertempur di social media? Enggak, boleh dicek,” ucapnya dikutip Populis.id dari kanal YouTube Refly Harun pada Kamis (1/12/2022).
Ia melanjutkan, “Jakarta ini kelihatannya kotanya besar, tapi sesungguhnya kecil, siapa saja mengetahui yang dikerjakan orang lain.”
Setelah itu, Anies menyinggung soal caranya menghormati pemcaba dengan cara menyampaikan informasi yang akurat, baik, dan lengkap.
Ia menjelaskan, “Kami menghormati pembaca di media sosial dengan menyampaikan informasi yang akurat, informasi yang baik, lengkap. Itu sebetulnya cara menghormati audiens.”
“Kalau kita menyampaikan sesuatu dengan lengkap, dengan baik, itu kita menghormati pendengar kita. Tapi kalau kita menyampaikan kabar yang mesin pencetak fakta-fakta yang tidak benar, itu merendahkan audiens kita. Nah bentuk penghargaan itulah yang ingin kita jaga,” lanjutnya.
Mantan Mendikbud itu sendiri mengaku tidak khawatir soal apa yang ditulis di media sosial, ia justru lebih memikirkan apa yang akan ditulis oleh sejarawan dan pertanggungjawabannya di hadapan Allah SWT.