Menjelang tahun politik 2024, bakal calon presiden dari Partai Nasdem Anies Baswedan semakin giat melakukan safari politik ke berbagai daerah.
Anies telah mendatangi beberapa daerah seperti Jawa Barat, Yogyakarta, dan beberapa lainnya.
Dalam waktu dekat ini, mantan Gubernur DKI Jakarta itu dikabarkan akan berkunjung ke Provinsi Aceh. Tujuan kedatangan Menteri Pendidikan ini ke Aceh untuk menemui para tokoh masyarakat serta menyampaikan pidato kebangsaannya.
Namun, sebelum safari politik itu berjalan, Anies justru mendapatkan hambatan. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali.
Ahmad Ali mengatakan bahwa safari politik yang dilakukan Anies kerap mengalami penjegalan. Salah satu bentuk penjegalan itu, adanya pencabutan perizinan lokasi yang digunakan oleh Anies.
“Masalahnya daerah banyak kesulitan, perizinan tiba-tiba dicabut, terasa. Banyak sekali kemudian perizinan, ini kan penggunaan lapangan, tiba-tiba sudah dikeluarkan pemda tiba-tiba dicabut tanpa alasan yang jelas. Hambatan-hambatan itu terus didapatkan di daerah," jelasnya saat dihubungi wartawan, Rabu (30/11/2022).
Ia pun juga menyinggung soal peristiwa penjegalan Anies di Jawa Barat.
“Jadi kemarin di Jabar juga ada seperti itu, bupatinya tiba-tiba ditekan, macam-macam,” ungkapnya.
Mengenai hal yang menimpa Anies, Ahmad Ali berharap agar kedepannnya semua anak bangsa dapat fasilitas dan peluang yang sama dalam berkontestasi politik.
“Jadi negara harus turut serta memfasilitasi anak-anak negeri, pemerintah daerah tidak usah latah, terlalu paranoid. Kemudian seakan-akan mempersulit semua urusan di daerah," tutur Ali.
"Kita kalau sudah punya agenda ke sana biar saja masyarakat di sana yang menilai," pungkasnya.
Lihat Sumber Artikel di Suara.com Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Suara.com.
