Sosiolog Musni Umar sedang menjadi sorotan karena cuitannya yang dinilai mengandung arti kurang mengenakkan. Sebab, ia membuat cuitan typo yang semestinya jemput malah menjadi jembut.
Kata jembut sendiri punya konotasi negatif dan loyalis Anies Baswedan ini sebenarnya membahas mengenai sejumlah survei yang muncul pascapencalonan Anies jadi Calon Presiden.
"Perang survei. Ada lembaga survei sebut Nasdem nyungsep (tersungkur) pasca capreskan Anies. Ada pula yang sebut Nasdem melejit pasca Capreskan Anies. Anies tertinggi elektabilitas. Dasar saya menilai fenomena sosial. lautan manusia jembut Anies di setiap daerah, mustahil tidak beri efek elektabilitas," tulis dia dari Twitter @musniumar yang dikutip pada Kamis (1/12/2022).
Cuitannya ini lantas mendapat respon beragam dari netizen, mulai dari yang lucu hingga yang bernada sarkas.
"Maaf nih Pak Musni, ada apa dengan jemb*tnya Pak Anies, kok bisa ada di setiap daerah, apakah Pak Musni sekarang sudah jadi pengamat jemb*t dan bukan hanya pengamat fenomena sosial?" kata @hkushardanto.
"Reaktor kok ngomongnya jorok," ujar @Midjan_La_2.
"Huahahahaha... Sampe berkali-kali ngeliat siapa sih yang ngetwit, kirain si @musniumarr atau @musniumarrr, gak taunya yang asli... Ooooiii.. P sama B jauuuuh broooh.. Ngapain dah nyebut-nyebut Jembut???" tulis @mickeynasution.
Perang survei. Ada lmbg survei sbt Nasdem nyungsep (tersungkur) pasca capreskan Anies. Ada pl yg sbt Nasdem melijit pasca Capreskan Anies. Anies tertinggi elktbillts. Dsr sy mnlai fnmn sosial. Lautan mnsia jembut Anies di setiap daerah, mustahil tdk beri efek elektabilitas.
— Musni Umar (@musniumar) November 30, 2022