Eks politisi partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengaku penyelenggara reuni 212 memang sengaja tak mengundang calon presiden usungan NasDem Anies Baswedan untuk menghadiri acara tersebut, menurut Ferdinand ini hanya akal-akalan, sebetulnya kelompok justru yang palin depan mendukung Anies Baswedan maju pada Pilpres 2024 mendatang.
Ferdinand lantas mengungkit sejarah lahirnya gerakan 212 yang diinisiasi Habib Rizieq Shihab Cs itu, dia mengatakan kelompok ini lahir karena Anies Baswedan, kelompok ini berjuang mati-matian memenangkan Anies pada Pilkada DKI 2017 melawan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Di mana Pilkada kala itu disebut menjadi Pilkada paling brutal sepanjang sejarah Indonesia karena kencangnya isu rasisme dan politik identitas yang menghantam Ahok.
"Anies sengaja tidak diundang, ini hanya sebuah kamuflase. Karena 212 ada karena Anies. Gerakan 212 ada karena ada Pilkada DKI Jakarta yang diikuti Anies Baswedan berhadapan dengan Ahok," kata Ferdinand kepada wartawan Jumat (2/12/2022).
Ferdinand mengatakan, kegiatan reuni 212 yang dilangsungkan di Masjid At-Tin, TMII, Jakarta Timur itu jelas bermuatan politik, dia mengaku sama sekali tak meyakini omongan panitia pelaksana yang menyebut kegiatan ini steril dairi agenda politik. Ferdinand mengaku tak meyakini pernyataan tersebut, sebab kelompok 212 sendiri lahir dari gerakan politik, bukan dari kegiatan-kegiatan keagamaan.
"Hampir tidak mungkin (lepas dari politik.red), kita lihat rekam jejak 212. Teriakan pertama selalu turunkan Jokowi, bela rakyat dengan isu bermacam macam. 212 lahir dari gerakan politik, bukan keagamaan. Mau mereka bilang itu munajat, bagi saya, saya tidak percaya hanya bicara acara keagamaan. Pasti ada teriakan yang lain," tuntasnya.
Sebelumnya, Murid tertua Rizieq Shihab, Novel Bamukmin mengaku kegiatan reuni 212 tahun ini sama sekali tak bermuatan politik, dia mengatakan, tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mendoakan keselamatan bangsa, tak ada embel-embel politik.
“(Reuni 212) untuk keselamatan bangsa dari segala marabahaya termasuk kekuasaan yang zolim,” kata Novel kepada wartawan Kamis (1/12/2022).