Nama mantan rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar, belakangan ini memang menjadi sorotan netizen setelah aksinya yang melakukan kesalahan ketik sehingga membuat kata yang ditulisnya menjadi berkonotasi negatif.
Melalui salah satu cuitannya, ia menyinggung soal perang survei antar lembaga satu dengan yang lainnya setelah Partai NasDem mengumumkan akan mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres) pada Pemilu 2024.
Baca Juga: Zulhas: PAN akan Usulkan Duet Ganjar-Erick ke KIB
“Perang survei. Ada lmbg survei sbtNasdem nyungsep (tersungkur) pasca capreskan Anies. Ada pl yg sbt Nasdem melijit pasca Capreskan Anies. Anies tertinggi elktbillts,” ujarnya melalui akun @musniumar pada Rabu (30/11/2022).
Ia kemudian menyinggung soal fenomena sosial saat Anies dijemput di setiap daerah yang bisa memengaruhi elektabilitasnya. Namun, bukannya menulis ‘jemput’, Musni Umar malah mengetik ‘jembut’.
“Dsr sy mnlai fnmn sosial. Lautan mnsia jembut Anies di setiap daerah, mustahil tdk beri efek elektabilitas,” pungkasnya.
Kata kunci ‘jembut’ bahkan masih mengisi deretan trending topic di Twitter hingga saat ini dengan lebih dari 11.000 cuitan.
Pegiat media sosial, Denny Siregar, sendiri mengaku bahwa dirinya tidak bisa ikut 'seru-seruan' karena akunnya diblokir oleh Musni Umar.
“Gua di block ma pa kumis. Jadi ga bisa ikut seru2an,” imbuhnya.
Cuitan itu kemudian menimbulkan berbagai macam reaksi dari netizen, salah satunya pengguna akun Twitter @FSuferryandi. Dalam balasan itu, ia mengunggah tangkapan layar berita sambil menulis, “Si reaktor cabul.”
Artikel itu sendiri berisi aksi Musni Umar yang juga sempat typo saat membuat cuitan pada April lalu. Ia mulanya hanya ingin mengomentari mahalnya tiket pesawat Jakarta-Aceh dengan menanggapi artikel yang berjudul, “Tiket Jakarta-Aceh Rp 9,6 Juta, Alvin Lie Bicara Problem Kapasitas Pesawat.”
