Asosiasi Dai-Daiyah Indonesia (ADDI) menanggapi pandangan kelompok radikal yang menyebut bencana alam terjadi di Indonesia karena tidak menerapkan sistem khilafah.
"Ironisnya musibah atau bencana terutama di Indonesia justru 'dimainkan' kelompok radikal dengan mengklaim bencana itu akibat tidak diterapkannya sistem khilafah," jelas Ketua Umum ADDI Dr Moch Syarif Hidayatullah, Jakarta, Sabtu (3/12).
Baca Juga: Innalillahi.. Imbas Gempa Bumi Garut, Satu Orang Luka, Rumah Hingga Sekolah Alami Kerusakan
Menurutnya, konteks terkait bencana alam dalam kitab suci Al Quran dijelaskan sebagai azab perlu dipahami. Itu karena adanya penjelasan dari Allah SWT kepada para nabi mengenai pelanggaran yang konkrit. Terlebih di masa itu, nabi memang mendapat wahyu dan bisa menjelaskannya.
Lain dengan zaman sekarang, tidak ada nabi, sehingga pandangan kelompok yang mempolitisasi dengan menyebut bencana karena tidak menerapkan khilafah adalah asumsi tidak berdasar.
Baca Juga: Gegara Non Muslim, Benarkah Dokter Ini Ngaku Ditolak Jadi Relawan di Cianjur?
"Persepsi seperti itu sama saja dengan ngawur. Apalagi negara islam di seluruh dunia tidak ada yang menggunakan sistem khilafah," ujarnya.
Syarif mengatakan, terlalu naif kelompok radikal menyebut bencana alam terjadi karena Indonesia tidak menerapkan khilafah sebab faktanya tidak demikian.
"Kita tidak boleh menanggapi bencana sebagai azab gara-gara tidak menerapkan sistem tertentu. Sungguh itu sangat tidak berempati terhadap korban," imbuh Syarif.
Ia menegaskan tidak ada jaminan jika menerapkan khilafah tidak akan ada musibah karena musibah merupakan bagian dari sunatullah. Yakni sebagai pengingat kepada manusia akan dosa maupun kesalahan manusia seperti eksploitasi lahan.
Lihat Sumber Artikel di Suara.com Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Suara.com.