Pengacara Keluarga Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J) Kamaruddin Simanjuntak angkat bicara mengomentari sosok wanita misterius di rumah Ferdy Sambo di Jalan Saguling.
Wanita misterius ini disebut-sebut oleh Bharada Richard Eliezer dalam persidangan beberapa waktu lalu. Wanita sempat perlihat pergi meninggalkan rumah Ferdy Sambo sambil menangis.
Menurut Kamaruddin, sosok wanita tersebut adalah 'si cantik' orang yang selama ini ia sebut-sebut sebagai istri kedua atau simpanan Ferdy Sambo yang dinikahi secara diam-diam. 'si cantik' ini pula oleh Kaharuddin disebut-sebut sebagai pemicu pembunuhan Brigadir J.
Kamaruddin mengatakan, 'si cantik' yang dekat sama Ferdy Sambo bukan hanya satu orang, tetapi jumlah mereka lebih dari satu orang, bahkan beberapa di antaranya disebut dengan istilah 'piala bergilir'
"Ada lebih dari satu, satu itu yang berseragam coklat itu yang disebut piala bergilir.Yang menginformasikan ke saya orang intelijen saya, jenderal juga dari Akpol 87," kata Kamaruddin dilansir Populis.id di kanal YouTube Metrotvnews, Senin (5/12/2022).
Menurut Kamaruddin, Ferdy Sambo sangat benci kepada Brigadir J, lantaran keberadaan 'si cantik' dibocorkan ke Putri Candrawathi. Hal ini pula yang membuat hubungan rumah tangga keduanya panas dingin. Itu sebabnya, Ferdy Sambo akhirnya merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J.
"Ferdy Sambo begitu benci kepada Yosua karena Yosua ini dianggap awalnya berpihak kepada Putri. Karena dia sebagai ajudan Putri ikut dianggap memberi tahu Si Cantik itu." tutur Kamaruddin.
Jauh sebelum pembunuhan di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Brigadir J, lanjut Kamaruddin kerap mendapat ancaman dari Ferdy Sambo. Padahal kata dia Brigadir J hanya menjalankan perintah Putri Candrawathi untuk melaporkan keberadaan para wanita Ferdy Sambo itu.
"Hubungannya karena si PC ini kan sering mengajak ajudannya salah satu Yosua, dianggap dia memberi tahu keberadaan wanita ini. Padahal namanya ajudan, diperintah-perintahkan oleh PC, ya tentu dia mengikut," ungkapnya.
Tak hanya itu, Kamaruddin Simanjuntak juga menyebut kalau perencanaan pembunuhan terhadap Brigadir J sudah sejak jauh-jauh hari.
"Terbukti RR itu di Magelang dia sudah melucuti senjatanya Yosua, artinya perencanaan itu sudah mereka rencanakan jauh-jauh hari," bebernya.
"Kuat Ma'ruf juga mengancam Yosua dengan pisau, tapi pisaunya tidak dilucuti," beber Kamaruddin Simanjuntak.