Video terkait kristenisasi beredar di media sosial. Video tersebut dibagikan pengguna akun Facebook pada 26 November 2022.
Video itu memperlihatkan sejumlah anak kecil mengenakan jilbab tengah menyanyikan lagu 'Dalam Yesus Kita Bersaudara'. Peristiwa itu diklaim sebagai kristenisasi di Kampung Palalangon Cianjur.
Baca Juga: Nyanyikan Lagu Rohani, Benarkah Sejumlah Warga Cianjur Murtad?
Berikut narasi yang melengkapi video terkait.
"Gencarnya kristenisasi...
Naudzubillahi min dzalik...
Kampung Palalangon Cianjur daerah kristen 100%, kebaktian kaum hawanya memakai jilbab.
*JAGA ANAK CUCU KITA SEDINI MUNGKIN*
https://www.nahimunkar.org/hampir-100-penduduknya-pindah.../
Di daerah Ciranjang Cianjur, desa Panyawangan sekarang hampir 100% penduduknya pindah agama menjadi kristen.Itu salah satu daerah yg berhasil dikristenkan selain Cideres Majalengka, Cigugur Kuningan, Cikembar Sukabumi. Saat ini misionaris fokus menggarap daerah miskin di Cianjur Selatan, Garut Selatan. Banten Selatan.
https://www.republika.co.id/.../hukuman-bagi-orang-murtad...
https://www.republika.co.id/.../di-cianjur-muhammad-imran..."
Kemudian dilakukan penelusuran untuk cek fakta, tidak benar video terkait merupakan kristenisasi di Kampung Palalangon Cianjur.
Media surabaya.tribunnews.com pernah membahas soal video serupa. Namun, tidak diketahui waktu serta tempat peristiwa itu terjadi.
Artikel itu memberikan pemaparan soal kemungkinan bahwa sekelompok anak kecil yang sedang menyanyikan lagu Dalam Yesus Kita Bersaudara itu adalah umat Gereja Ortodoks Syria.
Baca Juga: Gegara Non Muslim, Benarkah Dokter Ini Ngaku Ditolak Jadi Relawan di Cianjur?
Melansir liramedia.co.id, Kristen Ortodoks Syria sudah ada sejak abad 5 Masehi lebih tua dari Islam yang lahir pada abad 6 Masehi. Kristen Ortodoks Syria memiliki ajaran yang mirip dengan Islam, mulai dari cara berpakaian hingga tata cara peribadatannya.
Berdasarkan hasil penelusuran, video dengan klaim kristenisasi di Kampung Palalangon Cianjur adalah tidak benar. Faktanya, tidak diketahui lokasi peristiwa dan bukan kristenisasi.