Pengamat politik dari Universitas Indonesia Ade Reza menyebut ada maksud dibalik munculnya wacana Partai Amanat Nasional (PAN) yang ingin mengusulkan nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Usulan itu dimunculkan langsung oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan usai melakukan acara internal dengan seluruh kadernya di Jawa Tengah. Dimana mayoritas kader berharap partainya bisa mengusung Ganjar sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
Ade menilai, wacana untuk menominasikan Ganjar merupakan langkah strategis PAN untuk meningkatkan elektoral partainya. Sebagai partai menengah, ia menilai PAN harus mampu membuat isu sendiri agar partainya bisa tetap eksis.
"PAN sebagai partai menengah itu perlu punya isu terkait dengan Pilpres dalam kepentingan mencari insentif elektoral melalui efek ekor jas kalau mereka berhasil mencalonkan orang dalam pilpres," kata Ade Reza saat dikonfirmasi Populis.id, Senin (5/12/2022).
Disisi lain, PAN juga tengah mencari cara agar partainya bisa tetap bergabung dalam gerbong kekuasaan pada masa pemerintahan setelah Presiden Joko Widodo, yakni pada periode 2024-2029.
"Dalam konteks kepentingan itu, PAN jadi sangat logic jika melakukan langkah-langkah politik, penjaringan figur-figur yang dianggap potensial diantaranya adalah Pak Ganjar Pranowo," ujarnya.
Ade melanjutkan, lagi pula kondisi KIB saat ini masih sangat cair, dan dinamis. Koalisi yang terdiri dari Golkar, PPP dan PAN itu dinilai masih punya pekerjaan rumah untuk menyelesaikan kesepakatan politik siapa yang akan diusung sebagai pasangan capres dan cawapres.
Baca Juga: Piala Bergilir! Sosok Wanita Misterius yang Menangis di Rumah Ferdy Sambo Akhirnya Terbongkar
"Sepanjang itu belum final maka itu terbuka kesempatan bagi semua partai yang menjadi anggota KIB untuk melakukan langkah-langkah politik termasuk diantaranya adalah melakukan penjaringan dan mengusulkan agar bisa dinominasikan oleh partainya melalui KIB," jelasnya.