Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Iskan Qolba Lubis melakukan walk out dari rapat paripurna yang akan mengesahkan RKUHP. Peristiwa itu bermula ketika kritiknya kepada RKUHP dipotong pimpinan Paripurna.
Sejatinya, ia memberikan dua poin yang menyoal RKUHP. Pertama, menegaskan bahwa Fraksi PKS menolak keras adanya pasal penghinaan presiden dan lembaga negara. Ketika hendak menjelaskan poin kedu, pembicaraannya dipotong oleh Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad.
"Baiklah kalau begitu. Catatan sudah kita terima. Fraksi PKS sudah sepakat dengan catatan. Catatan sudah diterima," kata Dasco di ruang Paripurna DPR RI, Jakarta pada Selasa (06/12/2022).
Baca Juga: PKS Keukeuh Tolak Pasal Penghinaan Presiden, Sekaligus Minta LGBT Dilarang di RKUHP
Mendengar pembicaraannya disela, Iskan merasa tidak terima. Ia menegaskan bahwa punya waktu tiga menit untuk menyampaikan aspirasi fraksinya di Paripurna.
"Sebentar, tiga menit waktu saya. Ini hak saya berbicara, jangan kamu jadi diktator di sini," ujar legislator Dapil Sumatera Utara ini.
Baca Juga: Tolak Pengesahan RKUHP, Elemen Masyarakat Sipil dan Mahasiswa Geruduk DPR!
Dasco menuding bahwa Iskan justru minta mencabut usul yang sudah disetujui oleh fraksi. Ia lantas mengimbau agar Iskan sudah cukup memberikan catatan terhadap RKUHP.
Situasi pun semakin panas, Iskan sampai menyebut Dasco sebagai seorang diktator karena tidak memberikan kesempatan kepada anggota dewan untuk menyampaikan pendapat.
"Jangan Pak Sufmi jadi diktator di sini," tutur Iskan.
"Saya tidak diktator," jawab Dasco.