Gedung Polsek Astana Anyar, Bandung Jawa Barat rusak parah setelah diguncang bom bunuh diri pada Rabu (7/12/2022) pagi tadi. Dari foto-foto yang beredar di media sosial tampak bagian depan kantor polsek Astana Anyar rusak parah, kaca-kaca jendela terlihat pecah berkeping-keping, demikian juga pintu depan terlihat berantakan, demikian juga dengan atap dan plafon bangunanan.
Lantai gedung ini pun terlihat cukup berantakan dipenuhi serpihan kaca, serta sejumlah material yang diduga dari plafon dan tembok bangunan. Sementara itu jasad pelaku bom bunuh diri terpental beberapa meter, badannya hancur dari terpisah menjadi beberapa bagian.
Namun di tengah kerusakan parah itu, sebuah baliho bergambar wajah Presiden Joko Widodo justru tetap berdiri tegak, baliho itu bahkan tampak tak terkoyak sedikitpun, padahal baliho itu ditaruh persis di depan pintu masuk gedung polsek Astana Anyar di mana kondisi di kiri kanan baliho itu rusak parah.
Adapun Baliho berwarna coklat itu berisi sejumlah instruksi Kepala Negara kepada Kepolisian Republik Indonesia, sedikitnya ada enam instruksi yang tertuang dalam baliho itu, namun isi instruksi itu tak terlihat jelas karena kualitas foto yang tak maksimal.
Sebagaimana diketahui sebuah bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar bikin gempar masyarakat Indonesia, bom bunuh diri diledakan ketika seseorang menyerobot masuk ke polsek saat anggota polisi sedang menggelar apel pagi. Insiden ini telah menelan 9 korban.
Dari total 9 korban itu, 7 di antaranya dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan. Sementara satu anggota polisi meninggal dunia dan satu lagi meninggal dunia yang diduga merupakan pelaku bom bunuh diri.
“Korban ada 9 orang, 1 meninggal anggota, diduga pelaku juga meninggal, jadi 2 meninggal, 7 perawatan,” kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo, Rabu (7/12/2022).
Kombes Tompo menuturkan, dari 9 korban itu, ada juga satu masyarakat biasa yang turut menjadi korban dari bom bunuh diri tersebut. Saat ini masyarakat yang menjadi korban tersebut sudah dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan.
“(Masyarakat jadi korban) nanti kita cek dulu terkait posisi masyarakat saat kejadian,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga telah mengamankan kendaraan yang diduga milik pelaku. Kendaraan tersebut saat ini telah menjadi barang bukti untuk dilakukan pendalaman.
“Kendaraan yang digunakan, ini merupakan teknis dari pengembangan penyidikan,” ujarnya.