Anggota Komisi Hukum DPR Arteria Dahlan menilai temuan tulisan di sepeda motor pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung terlalu dini jika dikaitkan dengan motif serangan bom bunuh diri.
Temuan Awal, pelaku datang ke Polsek dengan menggunakan sepeda motor warna biru dengan plat AG (Surakarta). Yang menjadi sorotan adalah tulisan di sepeda motornya, KUHP=Hukum Syirik/Kafir.
“Ya, lebih nggak nyambung lagi dan terlalu dipaksakan,” tutur Arteria.
Ia menyebut KUHP yang baru disahkan DPR sudah melewati proses yang panjang dan mengakomodir kearifan lokal hingga memberikan penghormatan terhadap nilai religius.
“Justru KUHP yang baru lebih mengakomodir kearifan lokal dan memberikan penghormatan atas nilai-nilai yang bersifat religus,” ungkapnya.
Namun, Arteria tak ingin terlalu jauh membahas hal itu, karena bisa mengakibatkan spekulasi. Ia yakin polisi dapat segera menguak hal tersebut.
“Makanya dari pada jadi polemik Polda Jabar harus mengusut tuntas secepatnya. Kan, gampang banget itu,” ujarnya.
Lihat Sumber Artikel di Suara.com Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Suara.com.