Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul meminta program deradikalisasi dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dievaluasi menyusul peristiwa bom bunuh diri di Mapolsek, Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022).
Tangan Kanan Megawati Soekarnoputri ini meminta program ini dievaluasi lantaran pelaku bom bunuh diri yang menewaskan satu anggota polisi serta melukai 11 orang lainnya itu dilakukan oleh seorang mantan narapidana teroris yang sempat dijebloskan ke Nusakambangan. Adapun pelaku bom bunuh diri ini adalah Agus Sujanto alias Agus Muslim.
"Jadi program deradikalisasi harus dicek ulang karena menurut catatan sementara pelaku ini diduga itu adalah mantan napiter yang sudah terkena hukuman empat tahun di Nusakambangan toh," kata Bambang kepada wartawan, Rabu (7/12/2022).
Menurut Bambang Pacul, peristiwa bom bunuh diri yang dilakukan eks napiter ini mengkonfirmasi bahwa program deradikalisasi dari BNPT sudah gagal, sebab nyatanya Agus Muslim masih tetap radikal setelah keluar tahanan teroris.
"Kalau keluarnya begini, berarti kan ada dugaan belum sembuh maka ini harus dilakukan peningkatan lagi deradikalisasi," ujar Ketua Bappilu PDIP itu.
Terakhir, Pacul menekankan pentingnya program deradikalisasi itu dijalankan, bahkan tidak diperuntukan kepada narapidana teroris, melainkan pihak-pihak yang telah terpapar paham radikal.
"Bukan hanya kepada napiter tapi skala prioritasnya adalah mereka-mereka sudah punya kalinya keyakinan kaya begini ini, ya napiter, ya ring satunya napiter, ring duanya napiter," pungkasnya.