PC menceritakan bahwa Brigadir J masuk ke dalam kamarnya pada saat ia tertidur. Ferdy Sambo langsung mengklaim bahwa Brigadir J mengancam istrinya tersebut.
"Kemudian, tiba-tiba Yosua sudah ada di depan istri saya, Yang Mulia. Istri saya kemudian kaget, tetapi kemudian Yosua mengancam, Yang Mulia," ucap Ferdy Sambo.
Ferdy Sambo juga ikut mengatakan bahwa Brigadir J memperkosa PC yang pada saat itu dalam keadaan sakit.
"Kemudian, dia (Yosua) mengancam juga dan menghempaskan istri saya," lanjutnya.
Mantan Kadiv Propam Polri ini mengaku kaget dan tidak pernah berpikir bahwa peristiwa yang terjadi sefatal itu.
"Seandainya saya diceritakan malam (tanggal 7 Juli), pasti saya akan melakukan upaya untuk mengamankan istri saya. Saya tidak kuat mendengar (cerita) istri saya. Dia juga menangis waktu itu. Saya emosi sekali, Yang Mulia," ucap Sambo.
Sambo juga mengungkapkan bahwa selama bercerita, Putri Candrawathi menangis dan mempertanyakan mengapa Yosua berani bertindak sejauh itu. Mantan kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri itu juga mengatakan bahwa Putri sama sekali tidak menyampaikan perbuatan Yosua itu kepada ajudan lain.
"Ini merupakan pukulan berat buat saya, seorang pejabat Polri yang istrinya diperlakukan seperti itu, Yang Mulia," ujar Sambo.
Lihat Sumber Artikel di Suara.com Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Suara.com.