Walau Mati Konyol Sendirian, Bomber Mapolsek Astana Anyar Dipastikan Nggak Bekerja Sendiri, Simak Nih Omongan BNPT!

Walau Mati Konyol Sendirian, Bomber Mapolsek Astana Anyar Dipastikan Nggak Bekerja Sendiri, Simak Nih Omongan BNPT! Kredit Foto: Twitter/@yusuf_dumdum

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mensinyalir pelaku bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar, Kota Bandung, tidak bekerja sendiri dalam melancarkan aksinya.

Adapun aksi  teror  tersebut dilakukan oleh Agus Sujatno alias Agus Muslim, yang bersangkutan diketahui terafiliasi  dengga kelompok teorisme jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). 

Baca Juga: Suaminya Mati Konyol Setelah Bom Bunuh Diri, Istri Bomber Polsek Astana Anyar Ngaku ke Tetangga Agus Muslim Tewas Karena Kecelakaan

Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Irjen Ibnu Suhendra, mengatakan pengeboman Mapolsek Astana Anyar jelas dilakukan secara bersama-sama antara Agus Muslim dan beberapa orang lainnya.

Hal ini diketahui dari pola penyerangan yang dilakukan pelaku. dimna penyerangan Mapolsek Astana Anyar disebut mirip dengan aksi teror Kantor Kelurahan Cicendo, Kota Bandung pada 2017 silam 

"Berbeda dengan pelaku yang melakukan penyerangan di Bareskrim (Mabes Polri pada 2021), yang diidentifikasi oleh Densus bahwa itu lone wolf," ujarnya dalam konferensi pers di Mapolrestabes Bandung, Kamis (8/12/2022).

Ibnu menjelaskan, pada 2017, pelaku Agus Sujatno terlibat sebagai perakit bom panci di Kantor Kelurahan Cicendo. Setelah itu Agus ditangkap dan dipenjara selama empat tahun di Lapas Nusakambangan dan bebas tahun 2021.

Dia menduga aksi teror di Mapolsek Astana Anyar yang dilancarkan Agus berasal dari jaringan atau kelompok yang terstruktur. Karena serangan terhadap kantor polisi itu sama seperti yang dilakukan kelompok teroris sebelumnya yang pernah melakukan aksi serupa.

"Jika dilihat dari motif, kelompok ini ingin melakukan penyerangan terhadap kepolisian. Pelaku ini melakukan sasaran dengan anggota polisi kita yang sedang apel pagi, dengan tujuan supaya anggota kita lebih banyak korban," beber Ibnu.

Baca Juga: Putri Candrawathi Mengamuk Sejadi-jadinya ke Ferdy Sambo: Dari Awal Saya Sudah Tidak Mau, Kenapa Kamu Melibatkan Saya dalam Skenario Ini?

Baca Juga: Minta Umat Muslim Jangan Pilih Pemimpin Kafir, Rizieq Shihab: Siapa Bilang Hukum Islam Gak Bisa Jalan di Negara Ini? Bisa! Mari Rebut NKRI!

Sebelumnya, Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, mengatakan, Agus Sujatno alias Agus Muslim berstatus masih merah dalam program deradikalisasi.

"Yang bersangkutan ini sebelumnya ditahan di LP Nusakambangan. Jadi artinya, dalam tanda kutip, masuk kelompok masih merah. Proses deradikalisasi membutuhkan teknik dan taktik berbeda," jelasnya dalam jumpa pers di Kota Bandung, Rabu (7/12/2022). 

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover