Politikus Partai Demokrat Benny K Harman mengungkap alasan mengapa makin beredar kencang wacana penundaan Pemilu 2024.
Menurut Benny ada dua hal penting mengapa wacana penundaan Pemilu terus digaungkan.
Pertama, pemerintah cemas jika Capres Partai NasDem, Anies Baswedan terpilih menjadi presiden tahun 2024.
"Kekuasaan cemas Anies jadi presiden yang kini dukungan rakyat untuknya seperti banjir bandang," ucap Benny dikutip dari akun Twitternya, Selasa (13/12/2022).
Lebih lanjut, alasan yang kedua adalah jika Anies menjadi presiden, kekuasaan takut perilaku korupnya akan terbongkar.
"Kalo Anies (jadi) presiden, korupsi kekuasaan akan dibongkar," tegas anggota DPR Fraksi Demokrat ini.
Benny pun mengingatkan pemerintah bila Pemilu benar-benar ditunda maka rakyat akan marah dan murka.
"Apakah tunda Pemilu berhasil? Awas rakyat murka, menakutkan!" tutupnya.
Wacana Pemilu Ditunda
Penundaan Pemilu terus diwacanakan oleh sejumlah pejabat publik mulai dari Menteri, Ketua Umum Partai, hingga Ketua DPD.
Kekinian wacana penundaan Pemilu itu dilontarkan oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet).
Dia menyebut, Indonesia saat ini tengah memasuki masa peralihan dan pemulihan ekonomi pasca pandemi, sehingga menurutnya pelaksanaan Pemilu 2024 harus dipikirkan ulang.
Baca Juga: Pejabat Ramai-Ramai Usulkan Pemilu Ditunda, Hensat: Kasihan! Mereka Takut Gak Berkuasa Lagi
"Ini juga harus dihitung betul apakah momentumnya tepat dalam era kita tengah berupaya melakukan recovery bersama terhadap situasi ini, dan antisipasi, adaptasi terhadap ancaman global seperti ekonomi, bencana alam," ujar pria yang akrab disapa Bamsoet itu dalam diskusi yang digelar Poltracking Indonesia, Kamis (8/12).
Tak hanya itu, dia juga menyinggung ihwal perpanjangan masa jabatan presiden yang dalam beberapa waktu terakhir banyak menuai pro-kontra di masyarakat.
"Kita tau deras sekali pro kontra di masyarakat ada yang memperpanjang, ada yang mendorong tiga kali, tapi terlepas itu saya sendiri ingin tau keinginan publik yang sesungguhnya ini apa. Apakah kepuasan ini ada korelasinya dengan keinginan masyarakat beliau tetap memimpin kita dalam masa transisi ini," kata Bamsoet.