Pegiat Media Sosial Helmi Felis buka suara terkait dugaan penjegalan Partai Ummat agar tidak bisa ikut Pemilu 2024.
Menurutnya, isu penjegalan menjelang pemilu bukan kali ini saja terdengar. Sebelumnya juga beredar isu penjegalan terhadap Anies Baswedan agar tidak maju sebagai Capres 2024.
"Rame nih, bukan cuma ketakutan sama Anies Baswedan tapi mereka juga dalam ketakukan akut dengan Partai Ummat, sungguh terlalu," ucap Helmi dikutip dari akun Twitternya @HelmiFelis_, Rabu (14/12/2022).
Baca Juga: Kabar Angin! Zulfan Lindan Sebut PKS akan Masuk Kabinet: Batal Capreskan Anies
Helmi pun meminta agar seluruh umat Islam bersatu untuk melawan kezliman dan menegakkan keadilan.
Isu penjegalan Anies memang beredar sejak ia masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Anies yang kala itu belum dideklarasikan sebagai Capres Partai NasDem, diisukan akan ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan korupsi Formula E.
Baca Juga: Upaya Penjegalan Partai Ummat Sistematis, Eks Komisioner KPU: Disengaja, Arahan dari Pusat!
Bulan Oktober lalu, Koran Tempo melaporkan bahwa Ketua KPK Firli Bahuri ngotot menginginkan Anies segera ditetapkan sebagai tersangka terkait Formula E.
Firli meminta proses penyelidikan terhadap kasus Formula E segera dinaikkan statusnya menjadi penyidikan agar bisa menetapkan Anies sebagai tersangka.
Ia ingin mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjadi tersangka sebelum ada partai politik yang mendeklarasikannya sebagai Capres 2024.
Selain itu, upaya penjegalan Anies juga dilakukan dengan cara menggembosi Partai Koalisi Perubahan.
Beredar kabar, PKS sempat ditawari kursi menteri agar menarik dukungan terhadap pencapresan Anies.
Dalam pertemuan Koalisi Perubahan pada 21 Oktober lalu, seorang politikus--yang tidak mau disebutkan namanya--mengungkap bahwa PKS ditawari dua kursi menteri oleh Istana agar menarik dukungan untuk Anies.
Baca Juga: Beredar Kabar PKS Ditawari Jabatan Menteri dan Uang agar Tarik Dukungan Anies
Namun, menurut politikus itu, PKS menolak mentah-mentah tawaran kursi menteri dari Istana tersebut. "PKS menolak," kata politikus ini.
Tak sampai di situ, Anies juga dijegal ketika melakukan safari politik ke berbagai daerah.