Pengamat politik Rocky Gerung komentari penyataan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) soal perpanjangan masa jabatan presiden.
Menurut dia, ini hanya akal-akalan untuk menjagal Anies Baswedan maju dalam Pilpres 2024 mendatang.
"Dengan mudah kita lakukan analisis politik, ide ini adalah ide dari mereka yang ingin memperpanjang akumulasi modalnya dengan memperpanjang kekuasaan orang yang akan menjamin itu," kata Rocky pada Rabu (14/12/2022).
Saat ini, kata dia, tidak ada kandidat bakal capres dari kubu Presiden Joko Widodo yang dapat menyaingi elektabilitas Anies Baswedan.
"Intinya adalah enggak ada calon dari Pak Jokowi yang bisa menandingi Anies, gampangnya begitu aja, coba kalau Ganjar elektabilitasnya mencapai 60 persen, itu pemilu dibikin besok," ujarnya.
Baca Juga: Bikin Geleng-geleng, Hasil Tes Poligraf Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Bikin Tercengang!
Selain itu, ia menyebutkan bahwa penundaan pemilu hanya terkait dengan elektabilitas capres selain Anies. Begitu pula dengan Prabowo yang hingga saat ini eletabilitasnya masih di bawah Anies.
"Tapi Pak Prabowo dan Gerindra sedang hitung-hitungan, menunda itu justru bisa bikin mereka menambahkan jadwal kampanye. Pragmatisme itu sudah ada di otak partai politik kita itu," katanya.
Baca Juga: Kejanggalan Dugaan Kekerasan Seksual Putri Candrawathi yang Dilakukan oleh Brigadir J, Simak!
Menurutnya, ide penundaan pemilu bakal terus digaungkan selama Anies Baswedan melakukan gerakan politik. Targetnya agar Anies tidak bisa ikut Pilpres.
"Jadi tetap soal itu, isu apapun karena Anies jadi calon presiden, Anies nyolong panggung ya memang politik nyolong panggung kan, masa nyolong APBN," pungkasnya.