Aneh bin Ajaib.. Brigadir J Tewas, HP Anak Buah Sambo Pada Ilang, Hakim Sampai Terheran-heran: Kok Serempak Gitu Loh!

Aneh bin Ajaib.. Brigadir J Tewas, HP Anak Buah Sambo Pada Ilang, Hakim Sampai Terheran-heran: Kok Serempak Gitu Loh! Kredit Foto: suara.com

Majelis Hakim dibuat kesal dengan kesaksian anak buah Ferdy Sambo dalam sidang obstruction of justice alias perintangan penyidikan kasus pembunuhan Brigadir J pada Kamis (15/12/2022).

Hal itu terjadi saat salah satu terdakwa, Irfan Widyanto, hadir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sebagai saksi. Awalnya, hakim bertanya soal nomor yang digunakan anak buah Ferdy Sambo itu saat berkomunikasi dengan terdakwa lain, Agus Nurpatria.

Baca Juga: Anies Baswedan Curi Start Kampanye? Pejabat Juga Sudah Ada yang Pasang Baliho Sampai Foto di ATM

Irfan kemudian mengaku lupa memakai nomor yang mana. Akan tetapi, ia menjelaskan bahwa dirinya selalu menggunakan dua ponsel dengan dua nomor yang berbeda.

Sayangnya, Irfan menyebut kalau salah satu ponselnya rusak dan hilang. Ponsel dengan nomor simpati miliknya itu disebut jatuh saat ia sedang mengendarai sepeda motor.

“Hilang Yang Mulia, jatuh yang mulia,” ucapnya di PN Jaksel, dikutip Populis.id pada Jumat (16/12/2022).

Hakim ketua kemudian menanggapi, “Jatuhnya kapan itu?”

“Di motor yang mulia,” balas Irfan.

Hakim membalas lagi, “Kapan jatuhnya?”

Baca Juga: Putri Kekeh Banget Diperkosa Brigadir J, Kamaruddin Sampai Jengkel: Setan Aja Udah Enggak Percaya Ferdy Sambo!

“Seinget saya waktu, saya lupa yang mulia. Setelah kejadian (pembunuhan Brigadir J) yang mulia,” pungkasnya.

Mendengar jawaban tersebut, hakim pun tampak jengkel dan keheranan karena ponsel ana buah Ferdy Sambo yang lain juga hilang atau rusak sebelum penyidikan kasus pembunuhan Brigadir J berlangsung.

Hakim menyampaikan, “Enggak, soalnya semuanya berhilangan ini. (HP) Si Kodir (ART Ferdy Sambo) hilang, si Kodir yang rusak, setiap ditanya ini semuanya entah yang rusak entah yang ganti baru. Kok serempak gitu loh, ada apa ini kan jadi pertanyaan jadinya.”

Setelah itu, pengacara Agus Nurpatria menjelaskan kalau Irfan dan Agus berhubungan dengan nomor simpati yang ada di ponsel hilang tersebut.

Baca Juga: Hengkang dari PSI, Rian Ernest Hijrah ke Perindo?

Tak hanya itu, keanehan lainnya adalah Irfan mengaku tidak ingat nomor telepon mana yang digunakannya untuk berkomunikasi dengan Agus.

Hakim terlihat kesal lagi karena biasanya seseorang mengetahui fungsi ponsel masing-masing meski ada dua.

“Itu biasanya kita tahu itu, kita gunakan HP yang ini untuk kantor dan keluarga, terus kita juga gunakan HP ini untuk teman-teman yang bukan kaitannya dengan keluarga atau urusan kantor. Biasanya orang punya HP dibedakan itu seperti itu. Saudara menggunakannya seperti apa?” tanya hakim.

Irfan menjawab, “Untuk yang utama saya biasanya pakai simpati yang mulia. Untuk menghubungi Afung saya juga meggunakan simpati.”

Terkait

Terpopuler

Terkini