Ketua Institut Harkat Negeri, Sudirman Said mengingatkan Presiden Jokowi harus bersikap netral dalam menyongsong Pemilu serentak 2024. Menurutnya, seorang Presiden harus memastikan bahwa Pemilu berjalan sesuai aturan yakni Langsung Umum Bebas Rahasia (Luber).
"Yang paling baik itu kalau beliau betul-betul menyiapkan, menyelenggarakan Pemilu dengan luber dan memberikan kesempatan kepada semua putra terbaik bangsa untuk maju menjadi calon pemimpin," katanya kepada awak media pada Minggu (18/12/2022).
Pria yang juga dikenal sebagai sahabat dekatnya Anies Baswedan itu menegaskan bahwa jika Presiden memberikan dukungan kepada calon tertentu, maka hal itu jelas kurang etis. Ia menyebut bahwa memang bentuk dukungan bukan pelanggaran hukum, namun tindakan tersebut sangat tidak pantas.
"Mesti diingatkan kembali bahwa seseorang yang akan selesai masa jabatannya, kemudian punya kecenderungan kepada pihak tertentu, itu akan menjadi preseden yang kurang baik. Apakah melanggar hukum, nggak juga, tetapi kembali kepada soal kepatutan itu," ucapnya.
"Saya kira kita semua berdoa supaya transisi ini berjalan baik, pemilu berjalan baik, salah satu kunci kalau penyelenggara negara berpihak pada kepatutan," sambungnya.
Namun, mantan lawan Ganjar Pranowo di Pilgub 2020 lalu ini mengakui bahwa Jokowi belum secara spesifik menyebut orang tertentu.
"Beliau tidak pernah menyebutkan siapapun selama ini, tetapi biarkan masyarakat melihat apakah ada kecenderungan atau tidak. Selama ini tidak pernah menyebutkan nama secara eksplisit cenderung kepada siapa," pungkasnya.
Diketahui, Presiden Joko Widodo berkali-kali memberikan sinyal dukungan kepada berbagai Calon Presiden. Misalnya 'meramal' Prabowo Subianto jadi Presiden, kemudian yang teranyar mantan Walikota Solo itu menyebut ciri-ciri presiden adalah yang berambut putih.
