"Itu adalah kebebasan untuk mengungkapkan pendapat, dihormati, dikasih tempat, tidak usah dieliminasi, itulah bagian dari normal. Adanya perbedaan itu membuat kita harus memberikan penjelasan lebih, memberikan argumen lebih, memberikan manfaat kepada publik," sambungnya.
Anies kemudian mencontohkan ketika dia menjabat di DKI Jakarta. Semisal ada yang mengkritik kebijakannya, Anies dan tim akan menyediakan jawaban. Hal ini umumnya akan memicu terjadinya adu argumentasi yang, menurut Anies, sekaligus menjadi pembelajaran bagi masyarakat awam.
Inilah poin positif dari perbedaan pendapat dan kritik di mata Anies. Karena itulah dia kemudian menyayangkan pemerintah yang kadang memilih untuk "mematikan" kritik tersebut alih-alih berusaha menjawabnya.
"Kita kadang-kadang kalau di pemerintahan tuh, 'Matiin kritiknya'. Tolong dong ditelepon jangan kritik lagi. Sebentar, itu sesungguhnya public education," tutur Anies.