Abraham Samad Rilis Aplikasi Cek Pemilu 2024, KPU Bakal Punya Alat Deteksi Dini Capres dan Caleg yang Cacat Moral

Abraham Samad Rilis Aplikasi Cek Pemilu 2024, KPU Bakal Punya Alat Deteksi Dini Capres dan Caleg yang Cacat Moral Kredit Foto: Moehamad Dheny Permana

Pendiri ASA Indonesia, Abraham Samad merilis aplikasi Cek Pemilu 2024 yang bisa digunakan untuk mendeteksi latar belakang dari para calon legislatif dan calon presiden dan wakil presiden jelang terselenggaranya Pemilu 2024.

Abraham mengatakan, bahwa aplikasi ini dimunculkan untuk mengawal agar Pemilu 2024 bisa berjalan demokratis, dan menghasilkan para tokoh-tokoh wakil rakyat yang bersih dan punya integritas.

"Kita ingin mengawal pemilihan yang 2024, itu adalah pemilu yang berintegritas. Pemilu yang bisa menghasilkan para caleg dan capres adalah orang orang yang tidak cacat moral," kata Abraham di Jakarta Selatan, Selasa (20/12/2022).

Baca Juga: Untuk Minimalisir Gesekan dan Antar Parpol, Partai Buruh Minta KPU dan Bawaslu Bikin Definisi Baru Soal Kampanye...

Abraham menjelaskan bahwa aplikasi tersebut bisa memperlihatkan jejak seseorang dalam berbagai bidang, baik dalam bidang kriminal, korupsi, hutang-piutang dan banyak lainnya.

"Aplikasi yang kita launching saat ini adalah sebuah sistem atau platform yang berbasis artificial intelligence, aplikasi ini bisa memperlihatkan kalau caleg ini ternyata punya cacat moral," ujarnya.

Abraham mengatakan, aplikasi Cek Pemilu 2024 rencananya akan diserahkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar bisa dijadikan alat pendeteksian dini untuk meninjau sosok-sosok yang akan mengikuti calon di Pemilu 2024.

Baca Juga: Upaya KPU-Bawaslu Bikin Aturan Kampanye di Luar Jadwal Usai Safari Politik Anies Diapresiasi: Masyarakat Lihat Anies Nggak Punya Etika!

Abraham mengatakan, aplikasi ini dimunculkan karena banyaknya riwayat tak sedap setiap penyelenggaraan pemilu selesai digelar. Oleh sebab itu, aplikasi ini diharapkan bisa menutup hal-hal yang selama ini menjadi kekurangan.

"Kita punya banyak pengalaman di masa lalu, setiap setelah penyelenggaraan Pemilu selalu meninggalkan catatan yang kurang sedap bagi demokrasi kita. Dengan aplikasi ini saya berharap bisa menutup catatan-catatan buruk tersebut," jelasnya.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover