Biografi Vladimir Lenin: Revolusioner dan Pemimpin Pertama Uni Soviet

Biografi Vladimir Lenin: Revolusioner dan Pemimpin Pertama Uni Soviet Kredit Foto: Wikimedia commons

Revolusioner Muda

Lenin menyelesaikan gelar sarjana hukumnya sebagai mahasiswa pada tahun 1892. Dia pindah ke kota Samara, yang mana basis kliennya sebagian besar terdiri dari petani Rusia.

Perjuangan mereka melawan apa yang Lenin lihat sebagai sistem hukum yang bias kelas hanya memperkuat keyakinan Marxisnya.

Selanjutnya, Lenin berpindah dari Samara ke St Petersburg dan menjadi seorang revolusioner profesional. Di sana, Lenin terhubung dengan kaum Marxis lain yang berpikiran sama dan mulai mengambil peran yang semakin aktif dalam kegiatan mereka.

Baca Juga: Luhut dan Erick Thohir Diduga Terlibat Bisnis PCR, Jokowi Didesak Tempuh Langkah 'Radikal'

Seperti banyak orang sezamannya, dia ditangkap pada 1895 dan diasingkan ke Siberia selama tiga tahun, Lenin menikah dengan Nadezhda Krupskaya.

Setelah pengasingannya di Siberia, Pada tahun 1901, ia mengadopsi nama belakang Lenin saat melakukan pekerjaan partai bawah tanah.

Setelah dibebaskan dari pengasingan dan kemudian bertugas di Munich, Lenin dan yang lainnya mendirikan sebuah surat kabar, Iskra, untuk menyatukan kaum Marxis Rusia dan Eropa.

Lenin kembali ke St. Petersburg dan meningkatkan peran kepemimpinannya dalam gerakan revolusioner.

LeninĀ  menghabiskan sebagian besar dekade berikutnya dan setengah di Eropa barat.

Revolusi 1905 dan Perang Dunia I

Pada 1905, dia muncul sebagai tokoh terkemuka dalam gerakan revolusioner internasional dan menjadi pemimpin faksi 'Bolshevik' dari Partai Pekerja Sosial Demokrat Rusia.

Baca Juga: Suara Lantang Ketua KPK Bak Petir, Menggelegar Banget! Perang Badar Melawan Korupsi

Revolusi Rusia 1905 pasca situasi konflik 9 Januari 1905 membawa kaisar Nicholas II mengeluarkan Manifesto Oktobernya, menawarkan beberapa konsesi politik, terutama pembentukan majelis legislatif terpilih yang dikenal sebagai Duma.

Namun, Lenin masih kurang puas terhadap penawaran ini. Bahkan Lenin menolak pandangan Kelompok Menshevik yang dipimpin oleh Julius Martov. Kelompok ini mempercayai bahwa kekuasaan harus berada di tangan borjuasi.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover