Pak Luhut Minta KPK Setop OTT? Dengerin Dulu Pak Omongannya Novel Baswedan, Jangan Sampai Potensi Korupsi Malah Jadi...

Pak Luhut Minta KPK Setop OTT? Dengerin Dulu Pak Omongannya Novel Baswedan, Jangan Sampai Potensi Korupsi Malah Jadi... Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan turut memberi tanggapan usai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menyebut kalau operasi tangkap tangan (OTT) itu membuat negeri ini jelek dan meminta KPK tidak sering menggelar OTT. 

"Katanya dilakukan pengawasan dengan digitalisasi, tapi jangan-jangan yang dilakukan hanya elektronisasi. Akhirnya pengawasannya nggak berjalan," ujar Novel dari twitter @nazaqistsha yang dikutip Populis.id pada Rabu (21/12/2022).

Baca Juga: Katanya Emang Punya Ambisi Berkuasa, Atasannya Anies Dulu: Jangankan Kelompok Radikal, Anies Bakal Tetap Terima Meski Didukung Jin Iprit

Menurutnya, tentu penyimpangan atau potensi korupsi malah menjadi besar, kembali yang dirugikan adalah negara.

"Jangan sampai digitalisasi jadi modus seolah ada pengawasan," kata dia.

Baca Juga: Nah Kan... Putri Candrawathi Mau Ngotot Gimana Lagi Nih? Pelecehan Seksual Motifnya Aja Gak Jelas Cuma Dari Pengakuan! Yang Ngomong...

Pernyataan Novel ini untuk menanggapi cuitan pegiat media sosial, Umar Hasibuan yang memberi kritikan ke Luhut. Umar pun membalas cuitan Novel.

"Itulah mas. Kenapa ott sekarang dipermasalahkan? Padahal karena ott banyak duit negara yang diselewengkan bisa dicegah agar tidak lebih banyak lagi dan karena ott duit korupsi bisa dikembalikan ke kas negara," ujar @UmarHasibuan77.

"Suram banget pemberantasan korupsi dinegeri ini mas," sambungnya.

Baca Juga: Dibanting 3 Kali oleh Brigadir J, Kuasa Hukum Keluarga Ngaku Heran: Kalau Putri Dibanting Jalannya Agak Pengkor, Ini Enggak Ada...

Sebelumnya, Luhut menyampaikan kepada KPK agar tidak perlu lagi melakukan OTT jika digitalisasi diterapkan di berbagai sektor. Menurutnya, OTT sangat tidak baik bagi keberlangsungan bernegara.

"Bukan jelek, ya jelek buat kita dong, karena kita bikin peluang ada OTT, kalau semua udah digitalize kan enggak mungkin lagi ada OTT, bagus kan,” kata Luhut kepada wartawan pada Selasa (20/12/2022).

Baca Juga: Di Grup WhatsApp Duren Tiga Ada 'Tuhan Yesus', Gak Cuma Itu! Ada Nama Lainnya Dalam Grup yang Dibuat Ricky Rizal, Nama-nama Itu...

Dalam sambutannya menghadiri Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi 2023-2024 yang digelar KPK bersama sejumlah kementerian/lembaga di kawasan Jakarta Pusat, Luhut mengemukakan dampak positif dari digitalisasi.

Salah satunya, sudah terdapat 14 pelabuhan di Indonesia yang terdigitalisasi. Hal itu menurutnya harus disambut positif. Ditargetkan, selanjutnya harus ada 149 pelabuhan kecil terdigitalisasi. Lebih jauh, dia memaparkan soal E-Katalog yang merupakan salah satu contoh digitalisasi. Di dalamnya bisa dimasukan perputaran uang senilai Rp1.600 triliun.

Baca Juga: Dari Di-kick Sampai Ada Nama Tuhan Yesus di grup WA Duren Tiga, Kuasa Hukum Bharada E Beri Respons Tak Terduga

"Yaitu Rp1.200 triliun dari belanja pemerintah dan Rp400 triliun belanja dari BUMN. Itu sama dengan 105 miliar dolar (Amerika Serikat)," kata Luhut.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover