Wadaw.. Anak Buah Habib Rizieq Razia Atribut Natal Pakai Sorban, Eh Diskakmat Polisi Pakai Ayat Al Quran: Lakum Diinukum Wa Liyadiin!

Wadaw.. Anak Buah Habib Rizieq Razia Atribut Natal Pakai Sorban, Eh Diskakmat Polisi Pakai Ayat Al Quran: Lakum Diinukum Wa Liyadiin! Kredit Foto: Muhammad Iqba

Sebuah video beredar di media sosial memperlihatkan anggota Front Pembela Islam (FPI) Sragen yang tengah berselisih dengan pihak kepolisian di depan swalayan Mitra Sragen, Jawa Tengah.

Dalam video berdurasi 52 detik yang diunggah oleh pengguna akun Twitter @AyaniMel pada Selasa (20/12/2022) tersebut, tampak Ketua DPC FPI Sragen, Mala Kunaifi, memakai gamis dan sorban putih serta tongkat yang dipegang di tangannya.

Baca Juga: Geger, KPK Sorot Tajam Tanah Puluhan Bidang Milik Para Pejabat DKI Jakarta, Heru Budi Ungkap Hal Ini, Ternyata...

Di depan sejumlah anggota FPI itu, ada beberapa petugas kepolisian yang berjaga dan melarang Mala dkk. untuk masuk ke dalam swalayan untuk merazia umat Islam yang memakai atribut natal.

Seorang polisi yang diduga merupakan Kasi Propam bernama Iptu Ali Ma’mun, menegaskan ke Mala bahwa swalayan merupakan ranah para pemilik toko. Ia juga mempertanyakan di mana rahmatan lil ‘alamin atau sikap toleransi dan lainnya di dalam diri para anggota FPI itu.

Antum enggak bisa ngelarang, ini ranahnya pemilik toko. Antum itu gimana sih, rahmatan lil ‘alamin-nya di mana?” tanya Iptu Ali.

Dalam perdebatan tersebut, Mala kemudian menyebut bahwa orang Islam di swalayan itu mau dikafirkan dengan penggunaan atribut natal. Ia mengatakan, “Sebentar, sebentar. Saudara Pak Ali Islam, terus mau dikafirkan.”

“Lohh, enggak ada itu, enggak ada buktinya,” tegas Ali.

Baca Juga: Siap Ikuti Verifikasi Faktual Ulang, Partai Ummat Pede Lolos Pemilu 2024

Mala menanggapi lagi, “Loh ini kan saya mau berperan, saya berperan menyampaikan ke bapak. Lah bapak sudah kayak gini gimana kita mau berperan.”

Setelah itu, Ali bak menegaskan kalau para kaum non Islam yang ada di swalayan juga sedang mencari nafkah sama seperti mereka dan pedagang Islam lainnya.

Iptu Ali menekankan Mala dkk. untuk tidak memaksa orang karena Nabi mengajarkan seseorang untuk memiliki akhlak yang baik.

Ia menyampaikan, “Enggak bisa. Lakum Diinukum Wa Liyadiin itu ayat Allah, jangan macam-macam. Orang kita kerja di sini, sama cari nafkah, enggak mungkin gitu (mengkafirkan orang).”

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover